kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.896.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.820   -41,00   -0,24%
  • IDX 6.442   73,17   1,15%
  • KOMPAS100 923   0,44   0,05%
  • LQ45 723   -0,82   -0,11%
  • ISSI 202   3,78   1,91%
  • IDX30 377   -0,84   -0,22%
  • IDXHIDIV20 459   0,93   0,20%
  • IDX80 105   -0,21   -0,20%
  • IDXV30 112   0,60   0,54%
  • IDXQ30 124   -0,13   -0,11%

Investasi Asuransi Jiwa Terimbas Tekanan di Pasar Saham, Ini kata AAJI


Selasa, 08 April 2025 / 20:32 WIB
Investasi Asuransi Jiwa Terimbas Tekanan di Pasar Saham, Ini kata AAJI
ILUSTRASI. Tren tertekannya pasar saham juga menjadi perhatian besar bagi industri asuransi jiwa, terkhusus untuk penempatan investasi. ANTARA FOTO/Muhammad Ramdan/nym.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menetapkan kebijakan pembaruan tarif impor pada Rabu (2/4). Kebijakan tersebut juga memberikan dampak terhadap pasar saham Indonesia atau Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Alhasil, IHSG sempat mengalami koreksi 9,19% saat pembukaan perdagangan Selasa (8/4) sehingga membuat perdagangan langsung dihentikan sementara atau trading halt.

Mengenai fenomena itu, Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) menyadari bahwa tren tertekannya pasar saham juga menjadi perhatian besar bagi industri asuransi jiwa, terkhusus untuk penempatan investasi. 

Meski menjadi perhatian bagi industri, Direktur Eksekutif AAJI Togar Pasaribu menilai fluktuasi pasar saham dalam jangka pendek tidak serta-merta memberikan dampak besar terhadap keseluruhan hasil investasi perusahaan asuransi jiwa.

Baca Juga: Masih Tertekan Kenaikan Yield, Begini Strategi AAJI untuk Kelola Investasi SBN

"Hal itu mengingat adanya diversifikasi investasi yang sudah diterapkan oleh industri," ungkapnya kepada Kontan, Selasa (8/4).

Togar menjelaskan industri asuransi jiwa pada umumnya memiliki karakteristik investasi yang bersifat jangka panjang, menerapkan manajemen risiko yang hati-hati, serta disiplin. 

Kondisi itu memberikan sinyal kepada industri asuransi jiwa untuk makin memperkuat strategi mitigasi risiko, sekaligus melakukan penyesuaian dalam portofolio investasi secara proporsional.

Lebih lanjut, Togar menilai fluktuasi atau volatilitas pasar saham tentunya berdampak pada hasil investasi jangka pendek untuk produk-produk yang berbasis pasar modal. 

Meskipun demikian, dia berpendapat karakteristik kontrak asuransi jiwa yang bersifat jangka panjang menjadikan industri memiliki kemampuan untuk menahan dampak jangka pendek tersebut.

Togar juga optimistis bahwa fluktuasi pasar saham hanya bersifat sementara dan tidak akan berlangsung dalam jangka panjang. 

"Dengan demikian, dampaknya terhadap kinerja keseluruhan industri asuransi jiwa tetap terkendali," tuturnya.

Baca Juga: AAJI Proyeksikan Pendapatan Premi Asuransi Jiwa akan Tetap Tumbuh pada Kuartal I-2025

Dengan pengelolaan risiko yang optimal serta portofolio investasi yang terdiversifikasi dengan baik, AAJI percaya industri asuransi jiwa tetap dapat menjaga stabilitas keuangan dan pertumbuhan bisnisnya di masa mendatang.

Sementara itu, Togar menyampaikan berdasarkan data AAJI pada 2024, total investasi industri asuransi jiwa di instrumen saham mencapai Rp 133,99 triliun. Nilai itu memakan porsi sekitar 24,7% dari total portofolio investasi industri pada 2024. 

Dibandingkan tahun sebelumnya, investasi industri di instrumen saham mengalami penurunan sebesar 10,8% secara tahunan alias Year on Year (YoY). 

Togar menerangkan penurunan tersebut merupakan bagian dari langkah-langkah perusahaan asuransi jiwa dalam menyesuaikan strategi investasi secara hati-hati dengan mempertimbangkan kondisi pasar yang sedang berlangsung. 

"Secara umum, penyesuaian itu juga bertujuan untuk tetap menjaga stabilitas dan pertumbuhan investasi dalam jangka panjang, serta melindungi kepentingan pemegang polis," kata Togar. 

Selanjutnya: Jaga Pasokan Pangan, Pemerintah Bakal Bangun 20 Ribu Ha Tambak Tahun Ini

Menarik Dibaca: 7 Tips Makeup Matte Agar Tidak Menggumpal, Jangan Lupa Pakai Primer!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×