Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Test Test
JAKARTA. Perkembangan industri asuransi syariah kian kemilau. Data Biro Perasuransian Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam LK) melansir, dana investasi asuransi jiwa syariah di separo pertama tahun ini melejit 89,2% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp 1,02 triliun.
Kalau boleh dibandingkan, berarti pencapaian tersebut melebih peningkatan dana investasi asuransi umum syariah yang hanya tumbuh berkisar 29,9% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yakni Rp 476,6 miliar.
Secara keseluruhan, Kepala Biro Perasuransian Bapepam LK Isa Rachmatarwata, mengungkapkan, total dana investasi asuransi syariah di separo pertama tahun ini naik 70% menjadi sebesar Rp 2,55 triliun dibandingkan periode yang sama 2009 lalu.
Isa bilang, total dana investasi itu terdiri atas investasi asuransi jiwa syariah sebesar Rp 1,93 triliun dan investasi asuransi umum dan reasuransi syariah senilai Rp 619,2 miliar. "Angka ini 1,49% dari total dana investasi industri asuransi yang mencapai Rp 171,1 triliun,” jelas Isa belum lama ini.
Lebih lanjut, dia menjelaskan, penempatan dana investasi industri asuransi syariah tersebut didominasi portofolio deposito dan sertifikat deposito berbasis syariah. Sedangkan, sisanya ditaruh ke obligasi dan medium term notes (MTN) syariah, reksadana, surat berharga yang dijamin pemerintah.
Hingga Juni 2010, total investasi asuransi syariah di deposito mencapai Rp 1,56 triliun atau 61% dari total portofolio investasi. Diikuti obligasi dan MTN sebesar Rp 352,1 miliar atau 14%, reksadana Rp 283,3 miliar atau 11%, dan surat berharga Rp198,35 miliar atau 8% dari total portofolio investasi.
Memang sih, dibandingkan tahun lalu, portofolio investasi asuransi syariah tidak mengalami perubahan signifikan. Buktinya, penempatan dana investasi yang menjadi primadona masih tercatat pada deposito.
Saat ini di Indonesia, ada empat perusahaan asuransi syariah. Juga, terdapat 17 unit asuransi jiwa syariah, 20 unit asuransi umum syariah, dan tiga unit reasuransi syariah. Adapun perusahaan maupun unit asuransi syariah itu seperti Asuransi Takaful Umum, cabang syari‘ah milik Allianz Life, Great Eastern, Bumi Putra, Mega Life, Jasindo dan lainnya. Perusahaan asuransi syariah yang baru berdiri sebulan lalu adalah Jaya Proteksi (Japro) Takaful, anak usaha asuransi Jaya Proteksi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News