kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Sertifikasi agen syariah jalan di tempat


Senin, 23 Agustus 2010 / 10:02 WIB
Sertifikasi agen syariah jalan di tempat


Reporter: Fransiska Firlana | Editor: Test Test

JAKARTA. Sertifikasi agen asuransi syariah tak kunjung terealisasi. Sertifikasi yang semula direncanakan bisa berjalan pada awal Juli dan kemudian mundur pada bulan Agustus, nyatanya hingga saat ini belum berjalan.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI) Nanan Ginanjar mengungkapkan, pihaknya belum bisa memastikan kapan sertifikasi itu bisa berjalan. "Kalau dari pihak regulator mengharuskan pada Januari 2011 sertifikasi harus sudah berjalan," kata Nanan kepada KONTAN, Ahad (22/8).

Nanan mengatakan, kalau dari sisi persiapan teknis, mereka sudah siap. Dus, hanya tinggal menunggu kesempatan untuk melakukan penandatanganan kerja sama atau MoU dengan Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) selaku patner AASI dalam pelaksanaan sertifikasi agen. Asal tahu saja, salah satu syarat mengikuti ujian sertifikasi agen syariah adalah si agen terlebih dahulu harus mengantongi lisensi keagenan konvensional dari AAJI.

Direktur Eksekutif AAJI Stephen Juwono mengamini pernyataan tersebut. "Administrasi sudah selesai. Hanya tinggal menunggu waktu yang tepat untuk melakukan MoU. Dari pihak kami sudah siap," tandasnya.

Stephen memperkirakan pada kuartal IV tahun ini sertifikasi agen syariah itu sudah bisa dilakukan. Selain karena persiapan teknisnya sudah selesai, sosialisasi ke para anggota asosiasi juga tinggal dimaksimalkan lagi. Maklum, sertifikasi merupakan hal baru baru bagi agen syariah.

Mundurnya jadwal sertifikasi agen tersebut, otomatis juga membuat target AASI untuk melisensi 70% dari seluruh agen syariah meleset. Padahal, Ketua Umum AASI Shaifie Zein bilang, selain akan mewajibkan agen syariah berlisensi, asosiasi juga berencana melakukan lisensi serupa untuk pegawai perusahaan asuransi syariah.

Asosiasi akan memastikan direksi atau pimpinan syariah memiliki keahlian. "Frontliners juga perlu mendapatkan pengetahuan seputar asuransi syariah karena mereka bersinggungan langsung dengan konsumen," pungkas Shaifie.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×