Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis perbankan digital atau digital banking tengah menjadi primadona. Perbankan tak segan menggelontorkan dana besar untuk mengembangkan digital banking demi memenuhi kebutuhan nasabah.
Salah satunya, DBS Group menginvestasikan dana sebesar S$ 200 juta atau setara dengan Rp 2,1 triliun untuk pengembangan mobile banking. Dana ini untuk pengembangan layanan mobile banking bernama Digibank di Indonesia dan India.
Bank yang berpusat di Singapura ini mengharapkan Bank DBS di Indonesia dan India mampu menjaring nasabah dari pengembangan Digibank. Targetnya, dalam lima tahun ke depan, nasabah Digibank di Indonesia akan mencapai 3,5 juta. Sedangkan, nasabah Digibank di India akan lebih tinggi yakni sebanyak 5 juta nasabah.
Executive Director Head of Digital Banking Consumer Banking Group DBS Indonesia Leonardo Koesmanto mengatakan, pihaknya tengah mengalihkan perpindahan bisnis DBS dari korporasi ke ritel sejak 10 tahun lalu. Saat ini, DBS Indonesia memiliki 30.000 nasabah dengan mayoritas nasabah korporasi.
Leonardo menambahkan, pihaknya akan mengembangkan fitur Digibank dari perolehan dana tersebut. Tujuannya, agar Digibank mempunyai user experience yang bagus. "Di masa mendatang, potensi penambahan nasabah dari Digibank masih cukup besar," kata Leonardo, Rabu (13/12).
Pasalnya, masyarakat kelas menengah di Indonesia terus bertambah dalam beberapa tahun ke depan. Dengan penambahan kelas menengah yang cukup besar maka pengguna perangkat telepon pintar akan meningkat. Dus, kondisi ini akan memberikan potensi pengembangan Digibank.
Ujungnya, penambahan nasabah akan meningkatkan sumber penghimpunan dana ritel seperti dana pihak ketiga (DPK). Bank DBS Indonesia mencatat perolehan dana sebesar Rp 53,34 triliun per Oktober 2017. Angka ini tumbuh 23,53% dibandingkan posisi Rp 43,18 triliun di Oktober 2016.
Tak mau kalah, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) menganggarkan dana Rp 2,4 triliun untuk pengembangan perbankan digital. Direktur BRI Sis Apik Wijayanto menuturkan, pengembangan perbankan digital ini, salah satunya untuk melengkapi fitur mobile dan internet banking.
Selain itu, BRI juga menyiapkan infrastruktur pendukung, yaitu jaringan dan sistem penunjang satelit. Beberapa sistem pendukung antara lain mesin hibrid, automatic teller machine (ATM) dan electronic data capture (EDC).
Direktur PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) Kharim Indra Gupta Siregar mengatakan, BTPN sudah menyiapkan strategi untuk perbankan digital di tahun depan.
Salah satu teknologi yang akan dikembangkan BTPN adalah QR Code. "Ini merupakan bagian dari strategi, kami akan terus melakukan investasi di teknologi," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News