Reporter: Yoliawan H | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produk digital banking menjadi kiat bagi perbankan untuk tingkatkan fasilitas dan layanan kepada para nasabah mereka.
Namun di lain hal, beberapa bank juga tentu akan mendapatkan keuntungan dari fee based income yang akan timbul di beberapa fitur atau transaksi digital banking.
PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) pun terus berupaya untuk meningkatkan layanan digital bankingnya. Salah satunya dengan pengembangan mobile banking Go Mobile CIMB Niaga.
Menurut Direktur Bisnis Konsumer CIMB Niaga Lani Darmawan, peningkatan digital banking bagian dari upaya CIMB Niaga untuk tingkatkan layanan. Selain itu semakin banyaknya transaksi tentu akan mendorong fee based income dari bank.
“Kita tidak bisa terus bergantung dari pendapatan bunga, kalau hanya bergantung pada pendapatan bunga akan sulit. Kompetisi membuat bunga harus murah dan harga lending juga murah. Di sisi lain dana pihak ketiga nasabah juga selalu ingin bunga tinggi,” jelas Lani usai acara peluncuran Go Mobile CIMB Niaga, Rabu (29/11).
Lani menjelaskan, dengan menggenjot fee based income melalui fee digital menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan pendapatan bank selain dari pendapatan bunga.
“Fee based income sekitar 25% hingga 27% rasio dari porsi total revenue. Saya rasa agak lumayan,” jelas Lani. Dia juga memperkirakan akhir tahun ini porsi fee based income tidak jauh berbeda di angka sekitar 27%.
Sebagai gambaran, berdasarkan laporan keuangan kuartal III 2017, CIMB Niaga meraup pendapatan non bunga hingga Rp 2,31 triliun, tumbuh 3,6% year on year dari tahun sebelumnya sebesar Rp 2,23 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
