kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.948.000   47.000   2,47%
  • USD/IDR 16.541   37,00   0,22%
  • IDX 7.538   53,43   0,71%
  • KOMPAS100 1.059   10,21   0,97%
  • LQ45 797   6,35   0,80%
  • ISSI 256   2,43   0,96%
  • IDX30 412   3,30   0,81%
  • IDXHIDIV20 468   1,72   0,37%
  • IDX80 120   1,05   0,88%
  • IDXV30 122   -0,41   -0,34%
  • IDXQ30 131   0,79   0,61%

Investasi Dana Pensiun di SRBI Turun per Mei 2025, ADPI Ungkap Penyebabnya


Sabtu, 02 Agustus 2025 / 08:12 WIB
Investasi Dana Pensiun di SRBI Turun per Mei 2025, ADPI Ungkap Penyebabnya
ILUSTRASI. Penempatan investasi dana pensiun di instrumen SRBI pada Mei 2025 sudah menjadi Rp 14,98 triliun atau turun 11,25% dibanding Januari 2025


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Data statistik Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat penempatan investasi industri dana pensiun di instrumen Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) terus menurun sejak awal 2025.

Asal tahu saja, penempatan investasi dana pensiun di instrumen SRBI pada Januari 2025 mencapai Rp 16,88 triliun. Namun, pada Mei 2025, penempatan investasi dana pensium di instrumen SRBI menurun 11,25% menjadi Rp 14,98 triliun. 

Mengenai hal itu, Asosiasi Dana Pensiun Indonesia (ADPI) menyebut penempatan investasi di instrumen SRBI turun disebabkan yield (imbal hasil) tidak menarik lagi bagi dana pensiun. Hal itu juga dipicu adanya penurunan suku bunga BI atau BI rate sehingga yield SRBI menjadi tak menarik lagi.

"Yield tak menarik lagi. Oleh karena itu, bagi dana pensiun, lebih menarik deposito berjangka atau Surat Berharga Negara (SBN)," ungkap Staf Ahli ADPI Bambang Sri Mulyadi mengatakan kepada Kontan, Jumat (1/8).

Baca Juga: Dapen Mandiri Cetak ROI 3,99% di Semester I-2025, Lampaui Rata-Rata Industri

Jika melihat data Bank Indonesia, usai penurunan suku bunga BI menjadi 5,5%, maka suku bunga SRBI untuk tenor 6 bulan, 9 bulan dan 12 bulan juga menurun, yakni dari masing-masing 7,16%; 7,20%; dan 7,27% pada awal Januari 2025, menjadi masing-masing 6,40%; 6,44%; dan 6,47 pada 16 Mei 2025. 

Melihat fenomena itu, Bambang mengungkapkan industri dana pensiun kemudian mengalihkan investasi ke instrumen deposito berjangka atau SBN. 

Jika menilik data statistik OJK, benar saja investasi dana pensiun di instrumen deposito berjangka dan SBN mencatatkan kenaikan. Adapun investasi di instrumen deposito berjangka posisi Januari 2025 sebesar Rp 84,16 triliun. Nilai itu meningkat 9,46%, menjadi Rp 92,12 triliun per Mei 2025.

Senada dengan deposito berjangka, investasi dana pensiun di SBN juga meningkat. Tercatat nilai investasinya sebesar Rp 138,47 triliun posisi Januari 2025, atau meningkat 1,1% menjadi Rp 140 triliun posisi per Mei 2025.

Ke depannya, Bambang berpendapat dana pensiun akan cenderung memilih investasi di instrumen yang yield-nya menarik, aman, serta risiko rendah. Dia bilang apabila SRBI kembali menarik dari segi yield, tak menutup kemungkinan dana pensiun akan berinvestasi ke SRBI ke depannya. 

Selanjutnya: Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Produk Antam, UBS dan GALERI 24 Sabtu (2/8)

Menarik Dibaca: 3 Hal Dasar Agar Anda Bisa Jadi Perempuan Seksi dan Menarik Tanpa Baju Ketat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Video Terkait



TERBARU

[X]
×