kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Investasi Dapen Tahun 2024 Diproyeksi Tumbuh Hingga 6,5%


Jumat, 26 Januari 2024 / 06:45 WIB
Investasi Dapen Tahun 2024 Diproyeksi Tumbuh Hingga 6,5%
ILUSTRASI. Tren investasi industri dana pensiun (dapen) diproyeksikan melanjutkan pertumbuhan yang positif di tahun 2024. KONTAN/Muradi/2015/1006


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Tren investasi industri dana pensiun (dapen) diproyeksikan melanjutkan pertumbuhan yang positif di tahun 2024 ini. Memang hingga tahun 2023 lalu, industri berhasil menumbuhkan total investasi hingga 5,73% year on year (YoY).

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), total investasi dapen secara gabungan tumbuh 5,73% YoY menjadi Rp 351,14 triliun hingga November 2023, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 332,09 triliun.

Sementara itu, hasil usaha investasi dapen secara gabungan juga tumbuh sebesar 17,70% yoy menjadi Rp 20,74 triliun hingga November 2023, dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp 17,62 triliun.

Baca Juga: Manajer Investasi Ketiban Berkah Aturan Anyar Dana Pensiun

Staf Ahli Asosiasi Dana Pensiun Indonesia (ADPI), Bambang Sri Muljadi menyampaikan bahwa di tahun 2024 ini industri dapen masih konsisten berinvestasi di instrumen fixed income khususnya di Surat Berharga Negara (SBN) dan Obligasi Korporasi secara selektif.

“Pertumbuhan (total investasi diproyeksikan) sedikit di atas realisasi tahun 2023 atau berkisar 6,1% sampai dengan 6,5% untuk tahun 2024,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Kamis (25/1).

Bambang mengungkapkan, pertumbuhan investasi dapen di tahun 2023 ditopang oleh kupon obligasi dan SBN yang menjadi hasil usaha investasi.

Baca Juga: OJK Rombak Aturan Investasi Dapen

“(Di 2024) instrumen yang potensial yakni saham bursa dan SBN dengan pemanfaatan capital gains dengan catatan tingkat suku bunga acuan Bank Indinesia berangsur turun,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Bambang menambahkan, untuk menjawab tantangan investasi di tahun 2024 diperlukan pendanaan dari pendiri dapen dan kinerja investasi dari manajer investasi yang mengelola dana serta reksadana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×