Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Herlina Kartika Dewi
Kemudian, langkah terakhir adalah lewat pemulihan UMKM terdampak pandemi. Sejauh ini menurut Iqbal, BNI telah memberikan dukungan ke lebih dari 150.000 UMKM di seluruh Indonesia untuk memulihkan kondisi usaha mereka.
Tidak hanya itu, BNI juga telah memberikan bantuan subsidi bunga kepada mitra usaha terdampak Covid-19 senilai Rp 1,05 triliun kepada 305 ribu debitur. Kemudian, memberikan penjaminan kredit senilai Rp 3,03 triliun kepada 2.553 debitur.
Baca Juga: Dorong pertumbuhan kredit, ini sejumlah kebijakan OJK, BI hingga Kemenkeu
Hingga awal tahun 2021 ini kredit di segmen UMKM BNI sudah tumbuh positif, dengan total baki debet melebihi Rp 85 triliun atau naik 14% secara tahunan (year on year/yoy).
Porsi penyaluran kredit, masih didominasi Kredit Usaha Rakyat (KUR), yang tumbuh lebih dari 33%. Adapun sepanjang tahun 2020, BNI menyalurkan KUR sebanyak Rp 22 triliun.
"Segmen UMKM ini porsinya lebih dari 15% dan untuk ini BNI siap terus mendukung UMKM menghadapi masa sulit," ungkapnya.
Tidak kalah dari bank besar, bank daerah seperti PT BPD Sumatera Utara (Bank Sumut) juga turut mendorong segmen UMKM. Meski tidak merinci besaran pertumbuhan, sampai dengan akhir Februari 2021 menurut Sekretaris Perusahaan Bank Sumut pihaknya sudah menyalurkan Rp 7,9 triliun kredit UMKM.
Sementara itu, hingga penghujung tahun 2021 pihaknya berencana menyalurkan kredit UMKM senilai Rp 9,1 triliun atau meningkat 7,9% dari realisasi di tahun 2020. "Untuk porsi kredit UMKM sebesar 36,4% dari portofolio kredit Bank Sumut," paparnya.
Strategi yang digagas perseroan adalah melalui skema jemput bola atau penetrasi langsung ke pasar-pasar tradisional serta beragam program strategis lainnya. Pun, untuk mewujudkan target di tahun ini Bank Sumut juga telah meminta kenaikan jatah dana program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) ke Pemerintah.
Sekadar informasi saja, Bank Indonesia (BI) mencatat sampai dengan akhir Februari 2021 realisasi kredit UMKM masih terkontraksi sebesar -2,7% yoy menjadi Rp 1.010,3 triliun. Realisasi itu melanjutkan penurunan di bulan Januari 2021 yang sebesar -2,4%.
Baca Juga: Lima bank bersinergi dengan Esta Corporations salurkan kredit Rp 200 miliar ke UMKM
Namun, bila dirinci kontraksi tersebut disumbang oleh segmen mikro yang turun -23,6% yoy menjadi Rp 210 triliun. Sementara untuk segmen kecil dan menengah masih mencatat kenaikan masing-masing sebesar 4,3% dan 5,3% hingga dua bulan pertama tahun ini.
Selanjutnya: Aturan bank digital ditargetkan terbit semester I, begini perkembangannya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News