kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Jaga kualitas kredit, BNI tetap lakukan pencadangan hingga akhir tahun


Senin, 06 September 2021 / 16:10 WIB
Jaga kualitas kredit, BNI tetap lakukan pencadangan hingga akhir tahun
ILUSTRASI. Nasabah melakukan transaksi di kantor cabang?BNI?di Bintaro./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi Covid-19 tidak hanya menekan permintaan kredit, juga menurunkan kualitas kredit. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk memiliki strategi pencadangan guna membendung pemburukan kualitas kredit. 

“Manajemen BNI saat ini memiliki strategi untuk membentuk pencadangan yang cukup, serta tidak mau menunda kredit berisiko. Pada saat menyusun rencana, kami siapkan anggaran yang cukup untuk tahun ini. Termasuk mengcover buffer dampak gelombang Covid-19,” ujar Direktur Keuangan BNI Novita widya Anggraini dalam Public Expose, Senin (6/9). 

Oleh sebab itu, bank bersandi saham BBNI ini memproyeksi akan mencatat biaya kredit atau cost of credit (coc) di level 3,3% hingga 3,6% di penghujung 2021. COC telah mencakup rasio pencadangan terhadap penyaluran kredit. 

Baca Juga: BNI akan buka cabang di Amsterdam dan Los Angeles pada kuartal I-2022

“Secara kualitas, sebenarnya kredit membaik 3,9% di semester I-2021, membaik dari 4,3% di akhir 2020. Ekspansi bisnis baru akan dilakukan lebih sehat, sehingga biaya pencadangan bisa lebih efisiensi,” paparnya. 

Namun guna mengantisipasi adanya PPKM yang terus berjalan dan perpanjangan restrukturisasi kredit akibat Covid-19, BNI melihat langkah konservatif dalam membentuk cadangan penurunan kerugian nilai (CKPN) akan terus dilakukan. Ini pulalah yang menyebabkan COC BNI akan berkisar di level 3,3% hingga 3,6% di 2021. 

“Kami berharap, di tahun depan kondisi ini akan menjadi lebih baik. Karena, debitur-debitur akan pulih, ekspansi kami lebih sehat. Sehingga, kami optimistis pembentukan CKPN di 2022 akan terus turun. Seharusnya, kondisi dua tahun ini sudah di-bottom-nya,” pungkas Novita. 

Selanjutnya: Salurkan kredit paylater lewat Traveloka Rp 47 miliar, BNI kini gandeng Shopee

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×