Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
Lebih lanjut Herry menyampaikan, bahwa Bank DKI telah melakukan sejumlah upaya perbaikan rasio kredit bermasalah melalui penagihan kredit secara intensif, pengambilalihan agunan, lelang agunan kredit, restrukturisasi kredit melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), dan hapus buku.
Herry juga menyampaikan selain pertumbuhan kredit, indikator kinerja keuangan lain tetap menunjukkan kinerja yang positif sebagai pertanda bahwa berbagai kebijakan cepat yang dilakukan sebagai respon Bank DKI atas pandemi Covid-19 menunjukkan hasil yang positif dari tingkat kesehatan maupun bisnis perseroan.
Baca Juga: Bank DKI menyediakan fitur scan to pay untuk permudah bayar zakat, infaq, dan sedekah
Dana Pihak Ketiga Bank DKI mengalami peningkatan sebesar 28,42% (yoy) menjadi Rp42,98 triliun pada kuartal I 2021. Pertumbuhan DPK tersebut utamanya didorong oleh pertumbuhan giro yang secara yoy meningkat 74,87%, sehingga rasio dana murah (CASA Ratio) juga mengalami perbaikan dari sebelumnya 43,54% menjadi 47,56%.
Berbagai pertumbuhan kinerja tersebut, mendorong pertumbuhan total aset Bank DKI sebesar 20,42%, dari semula sebesar Rp46,23 triliun menjadi sebesar Rp55,68 triliun per Maret 2021.
Seiring dengan pertumbuhan bisnis, laba bersih Bank DKI juga terdongkrak naik, per Maret 2021 tercatat sebesar Rp191,60 miliar, tumbuh 4,16% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News