kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Jaga kualitas kredit di tengah pandemi Covid-19, ini jurus yang dipakai Bank DKI


Selasa, 25 Mei 2021 / 21:56 WIB
Jaga kualitas kredit di tengah pandemi Covid-19, ini jurus yang dipakai Bank DKI
ILUSTRASI. Teller Bank DKI Cabang Utama Balaikota, Jakarta Pusat, melayani nasabah memakai baju batik


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Seiring dengan meningkatnya permintaan kredit sebagai tanda mulai pulihnya perekonomian dari pandemi Covid-19, Bank DKI di kuartal I 2021, membukukan pertumbuhan kredit sebesar 3,96% secara YoY menjadi Rp33,66 triliun per Maret 2021 dibanding periode sebelumnya sebesar Rp32,37 triliun.

Meski demikian, Bank DKI tetap menerapkan berbagai inisiatif dan pengelolaan risiko yang efektif untuk menjaga kenaikan risiko kredit bermasalah. Penyaluran kredit dan pembiayaan juga dilakukan dengan sangat selektif dan memperhatikan prinsip kehati-hatian.

Pada kuartal I 2021, Rasio NPL Gross Bank DKI masih terkendali di level 3,19% sedikit meningkat sebesar 0,10% dibandingkan dengan kuartal I 2020 sebesar 3,09%.

Baca Juga: Pemprov DKI bakal bangun pasar modern di Apartemen Taman Rasuna

Peningkatan rasio NPL Bank DKI tersebut masih berada di bawah peningkatan rasio NPL Industri perbankan yang tercatat sebesar 0,40%, dari semula sebesar 2,77% di kuartal I 2020 menjadi sebesar 3,17% di kuartal I 2021.

Sedangkan NPL Net Bank DKI pada kuartal I 2021 tercatat sebesar 0,62% dan berada di bawah rasio NPL Net industri perbankan nasional sebesar 1,02%. Hal ini menunjukkan bahwa Bank DKI telah mengantisipasi potensi risiko dengan melakukan pencadangan meskipun terdapat program restrukturisasi.

Risiko kredit memang menjadi tantangan tersendiri bagi perbankan mengingat kita masih diliputi dengan kondisi Pandemi Covid-19.

“Kita sangat bersyukur OJK melakukan perpanjangan ketentuan relaksasi hingga tahun 2022. Hal tersebut tentunya memberikan keleluasaan bagi industri perbankan dalam mengelola risiko kredit dengan lebih baik,” kata Sekretaris Perusahaan Bank DKI Herry Djufraini dalam keterangannya, Selasa (25/5).

Lebih lanjut Herry menyampaikan, bahwa Bank DKI telah melakukan sejumlah upaya perbaikan rasio kredit bermasalah melalui penagihan kredit secara intensif, pengambilalihan agunan, lelang agunan kredit, restrukturisasi kredit melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), dan hapus buku.

Herry juga menyampaikan selain pertumbuhan kredit, indikator kinerja keuangan lain tetap menunjukkan kinerja yang positif sebagai pertanda bahwa berbagai kebijakan cepat yang dilakukan sebagai respon Bank DKI atas pandemi Covid-19 menunjukkan hasil yang positif dari tingkat kesehatan maupun bisnis perseroan.

Baca Juga: Bank DKI menyediakan fitur scan to pay untuk permudah bayar zakat, infaq, dan sedekah

Dana Pihak Ketiga Bank DKI mengalami peningkatan sebesar 28,42% (yoy) menjadi Rp42,98 triliun pada kuartal I 2021.  Pertumbuhan DPK tersebut utamanya didorong oleh pertumbuhan giro yang secara yoy meningkat 74,87%, sehingga rasio dana murah (CASA Ratio) juga mengalami perbaikan dari sebelumnya 43,54% menjadi 47,56%.

Berbagai pertumbuhan kinerja tersebut, mendorong pertumbuhan total aset Bank DKI sebesar 20,42%, dari semula sebesar Rp46,23 triliun menjadi sebesar Rp55,68 triliun per Maret 2021.

Seiring dengan pertumbuhan bisnis, laba bersih Bank DKI juga terdongkrak naik, per Maret 2021 tercatat sebesar Rp191,60 miliar, tumbuh 4,16% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×