kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.911.000   -2.000   -0,10%
  • USD/IDR 16.219   -44,00   -0,27%
  • IDX 6.889   8,24   0,12%
  • KOMPAS100 1.004   1,65   0,16%
  • LQ45 767   0,66   0,09%
  • ISSI 227   0,81   0,36%
  • IDX30 395   0,38   0,10%
  • IDXHIDIV20 456   -1,04   -0,23%
  • IDX80 113   0,29   0,26%
  • IDXV30 114   0,84   0,74%
  • IDXQ30 128   -0,23   -0,18%

Jaga kualitas kredit, laba multifinance tumbuh


Kamis, 25 Februari 2016 / 06:12 WIB
Jaga kualitas kredit, laba multifinance tumbuh


Reporter: Mona Tobing | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Penjualan otomotif boleh turun, namun kinerja perusahaan multifinance masih bisa menanjak. Ini nampak dari kinerja beberapa perusahaan pembiayaan yang masih mencetak pertumbuhan positif sepanjang tahun lalu.

Dalam laporan keuangan yang dihimpun KONTAN, ada empat dari tujuh multifinance masih mencetak pertumbuhan laba. Peningkatan laba multifinance tersebut terbalik dengan kondisi penjualan kendaraan.

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat penjualan mobil turun 17% menjadi 1,01 juta unit pada 2015. Begitu juga penjualan sepeda motor turun 17% .

Tak hanya membukukan pertumbuhan laba, penyaluran kredit multifinance juga meningkat. Misal, Pembiayaan PT Federal Internasional Finance (FIF) tumbuh 8,6% menjadi Rp 25,96 triliun. Begitu juga kredit PT BCA Finance tumbuh 7,69% menjadi Rp 28,7 triliun di 2015.

Jerry Fandy, Head of Treasury and Funding FIF mengatakan, laba FIT masih bertumbuh karena FIF selektif memberikan pembiayaan kepada nasabah baru. FIF juga menguatkan penagihan atau collection agar rasio non perfoaming finance (NPF) masih terjaga.

Sepanjang 2015, laba FIF tumbuh paling tinggi diantara perusahaan multifinance lain yakni naik 15,25% menjadi Rp 1,51 triliun. "Kami memperluas akses pembayaran untuk menjaga kualitas pembiayaan baik. Jika makin luas akses pembayaran lebih mudah," ujar Jerry, Rabu (24/2).

Untuk menggenjot kredit, FIF berencana membuka 10 kantor-20 kantor cabang setiap bulan.

Hal sama dilakukan BFI Finance. Sudjono, Direktur Keuangan BFI bilang, strategi menjaga kualitas aset cukup ampuh dilakukan saat kondisi ekonomi lesu. Efeknya, NPF BFI membaik menjadi 1,3% pada 2015 dari 1,5% di 2014.

Tahun ini, BFIN yakin pembiayaan akan membaik dan tumbuh 10%-15% dari 2015 sebesar Rp 10,05 triliun. PT Astra Sedaya Finance (ASF) berbeda nasib. Laba ASF turun 17% menjadi Rp 969 miliar di 2015.

Samuel Manasseh, Direktur Keuangan ASF mengatakan, penurunan laba ini karena penurunan penjualan kendaraan. ASF berharap, kondisi akan membaik di tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×