Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Jalin Pembayaran Nusantara berkolaborasi dengan PT Netzme Kreasi Indonesia mendorong digitalisasi bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) melalui pelatihan program percepatan cashless society.
Kolaborasi tersebut merupakan dukungan Jalin terhadap upaya Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM) DKI Jakarta dalam mendorong penggunaan transaksi non tunai pada UMKM.
Direktur Jalin, Eko Dedi Rukminto menjelaskan, pemerataan literasi keuangan digital harus semakin ditingkatkan di tengah perkembangan penggunaan pembayaran digital, terutama QRIS. Seperti diketahui, QRIS merupakan salah satu layanan pembayaran yang disediakan Jalin kepada perbankan dan fintech.
Baca Juga: BI Kembali Rombak Aturan Terkait Biaya MDR QRIS
"Optimalisasi penggunaan alat pembayaran digital seperti QRIS yang terbukti memiliki banyak manfaat bagi bisnis, seperti otomasi sistem pencatatan dan pelaporan transaksi, menunjang perluasan layanan, hingga memberikan kemudahan dan keamanan transaksi yang lebih baik bagi merchant dan customer,” kata Eko dalam keterangan resminya, Rabu (26/7).
Pelatihan program percepatan cashless society yang digelar pada Selasa (25/7) itu diikuti oleh 500 peserta yang terdiri dari pendamping UMKM Jakpreneur dan ASN Dinas PPKUKM DKI Jakarta. Kegitana itu bertujuan memberikan pemahaman fundamental mengenai digitalisasi UMKM, regulasi, serta evaluasi performance QRIS Jakpreneur.
Sementara itu, CEO PT Netzme Kreasi Indonesia Vicky Ganda Saputra menyebut, digitalisasi UMKM tidak mungkin terjadi tanpa sinergi dan kolaborasi. Itu sebabnya, perusahaan memperkuat kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk Dinas PPKUKM dan Jakpreneur.
Sebagai sektor yang punya peran penting dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia, kata dia, perkembangan UMKM harus selalu dipantau dan dipandu. Peningaktan litersi digital juga harus terus dilakukan pada UMKM.
Baca Juga: Ini Kata Bos BTN Soal Perubahan Kebijakan BI Atas MDR QRIS
Kepala Dinas PPKUKM DKI Jakarta, Ratu Rante Allo mengungkapkan bahwa digitalisasi UMKM adalah langkah awal menuntun UMKM Indonesia untuk bersaing di pasar global.
“Digitalisasi UMKM juga membantu Dinas PPKUKM mendigitalisasi sistem pendataan, sehingga dapat menentukan langkah-langkah yang efektif dalam pengembangan UMKM,” terang Ratu.
Bank Indonesia (BI) saat ini terus mengembangkan penggunaan QRIS cross-border payment yang memungkinkan kemudahan bertransaksi dilakukan di sejumlah negara, utamanya menjangkau negara-negara yang potensial di sektor pariwisata. Selain hadir di Thailand dan Malaysia, BI juga sedang menjajaki kerja sama dengan Singapura dan Filipina.
Menurut Eko, inovasi ini menjadi kesempatan besar bagi para pemilik bisnis seperti UMKM dalam memperluas jangkauan pasarnya hingga ke internasional, sehingga mereka juga bisa melayani transaksi pembayaran turis berbasis QR.
Dalam rangka mendukung program BI dan seiring dengan pertumbuhan QRIS ini, Jalin terus meningkatkan kapabilitas infrastruktur QRIS yang bukan hanya menunjang cross-border namun juga fitur-fitur baru seperti TTS (Tarik, Transfer, Setor Tunai) yang memudahkan pengguna dalam melakukan tarik tunai dan setor hanya dengan memindai kode QRIS melalui merchant.
Sepanjang semester pertama 2023, Jalin telah memproses lebih dari 60 juta transaksi QRIS. Menurut Eko, pertumbuhan ini menunjukkan sinyal positif bahwa kinerja Jalin dan para member terus meningkat positif, termasuk dengan Netzme yang merupakan salah satu penyumbang terbesar transaksi QRIS Jalin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News