kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.443.000   13.000   0,91%
  • USD/IDR 15.122   159,00   1,04%
  • IDX 7.787   -118,80   -1,50%
  • KOMPAS100 1.202   -5,95   -0,49%
  • LQ45 979   -0,84   -0,09%
  • ISSI 228   -1,52   -0,66%
  • IDX30 500   -0,29   -0,06%
  • IDXHIDIV20 603   1,32   0,22%
  • IDX80 137   -0,25   -0,18%
  • IDXV30 141   0,24   0,17%
  • IDXQ30 167   0,35   0,21%

Jamkesemas Harus Layani 76,4 Juta Jiwa


Rabu, 18 Maret 2009 / 10:13 WIB
Jamkesemas Harus Layani 76,4 Juta Jiwa


Sumber: KONTAN |

JAKARTA. Pemerintah menargetkan program Jaminan Kesehatan Masyarakat alias Jamkesmas bisa melayani sedikitnya 76,4 juta jiwa. Nilai anggaran Jamkesmas tahun ini sama dengan tahun 2008, yakni Rp 4,6 triliun.

Sejatinya, Departemen Kesehatan mengajukan anggaran Rp 14,6 triliun untuk program Jamkesmas tahun ini. "Meski anggaran tetap sebesar Rp 4,6 triliun, kami yakin target pelayanan program akan tercapai, yaitu melayani 76,4 juta jiwa," kata Menteri Kesehatan Siti Fadillah Supari, Selasa (17/3).

Bagi Siti, dana Rp 4,6 triliun masih mencukupi untuk menyukseskan program Jamkesmas 2009. Tapi ia mengingatkan, dana Rp 4,6 triliun hanya tersedia bagi peserta yang berobat ke rumah sakit. "Untuk yang berobat ke puskesmas, belum ada dananya," ujarnya.

Siti mengaku, masyarakat sangat membutuhkan program Jamkesmas. Ke depan, ia berencana menjadikan Jamkesmas sebagai embrio kegiatan sosial yang berkelanjutan. "Jadi program ini bisa efektif membantu masyarakat," ujarnya.

Berdasarkan catatan Depkes, hingga akhir 2008 lalu, realisasi kunjungan peserta rawat inap jalan peserta Jamkesmas sebanyak 24,96 juta, rawat inap 987.700, rujukan dari Puskesmas ke rumah sakit 1,075 juta, persalinan 29.700, dan perawatan di Unit Gawat Darurat (UGD) 89.900.

Tahun lalu pemerintah menunjuk PT Asuransi Kesehatan (Askes) melakukan verifikasi data dan mencetak kartu anggota Jamkesnas. Direktur Utama Askes I Gede Subawa, mengaku telah mencetak 73 juta kartu. Ini di bawah target yang sebesar 76,4 juta peserta. Pasalnya, "Banyak penduduk yang memiliki kartu identitas ganda," katanya.

Untuk gelandangan, pengemis, dan anak terlantar hanya tercapai 400.000 kartu peserta. Padahal, target semula mencapai 2,6 juta. "Ini karena untuk memperoleh data mereka, kami harus meminta ke dinas sosial. Askes tidak diperkenankan mendata sendiri. Setelah kami minta, ternyata tidak semuanya terdata dengan baik," ujar Gede.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management Principles (SCMP) Mastering Management and Strategic Leadership (MiniMBA 2024)

[X]
×