kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Jamkrindo Optimistis Perolehan Volume Penjaminan Tembus Rp 340,26 Triliun di 2023


Kamis, 27 April 2023 / 18:32 WIB
Jamkrindo Optimistis Perolehan Volume Penjaminan Tembus Rp 340,26 Triliun di 2023
ILUSTRASI. Jamkrindo optimistis volume penjaminan tembus Rp 340,26 triliun


Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) optimistis dapat merealisasikan target di tahun 2023. Pada tahun 2023, Jamkrindo menargetkan perolehan volume penjaminan sebesar Rp 340,26 triliun.

Direktur Utama Jamkrindo Hendro Padmono mengatakan, berbagai strategi disiapkan antara lain berinovasi dalam hal teknologi dan digitalisasi layanan seperti implementasi aplikasi JOS atau Jamkrindo Online Suretyship untuk mendukung penguatan bisnis proses non program, akselerasi model bisnis, penerapan manajemen risiko yang robust hingga mempersiapkan talenta masa depan.

Sebagai informasi, sepanjang tahun 2022 Jamkrindo berhasil mencatatkan laba bersih senilai Rp 1,28 triliun atau naik sebesar 20,09% dari tahun sebelumnya yaitu Rp 1,07 triliun.

Sementara itu, Hendro mengemukakan terdapat empat pilar utama yang menjadi strategic concerns dalam mewujudkan visi dan misi Jamkrindo. Pertama, income diversification dengan mengembangkan bisnis non program atau penugasan pemerintah.

Baca Juga: Jamkrindo Cetak Laba Bersih Sebesar Rp 1,28 Triliun di Sepanjang 2022

Kedua, transformasi TI  dengan meluncurkan Jamkrindo core system atau JACS, data management & analytics, dan enterprise resources planning (ERP).

Ketiga, penerapan tata kelola atau risk management secara prudent dengan implementasi three lines model, four eyes principles, dan GRC.

Dan yang terakhir, pengembangan human capital melalui transformasi budaya dan juga pengembangan talenta perusahaan.

“Berbagai inovasi telah kami lakukan untuk mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan. Kami fokus pada strategi penerapan tata kelola yang baik, termasuk four  eyes principles, pengelolaan portofolio secara prudent untuk meningkatkan profitabilitas, memastikan efektivitas pengelolaan penggunaan biaya, memperkuat konsolidasi internal, serta meningkatkan koordinasi dan kolaborasi antara Jamkrindo dan holding, serta sesama anggota holding Indonesia Financial Group,” ujar Hendro dalam keterangan resminya, Kamis (27/4).

Selain itu, kata Hendro, dalam rangka mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan atau SDG’s, Jamkrindo juga melaksanakan program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) yang diimplementasikan secara merata di berbagai daerah di Indonesia. Program tersebut dikemas untuk membantu mewujudkan pemerataan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Program TJSL Jamkrindo terbagi menjadi tiga pilar utama yaitu sosial, lingkungan, dan ekonomi. Pada pilar sosial, kegiatan yang dilakukan antara lain pemberdayaan barista disabilitas di Garut dan pelatihan public speaking untuk disabilitas.

Sementara pada pilar lingkungan, Jamkrindo memberikan bantuan pipa sarana air bersih di Kesatuan Adat Banten Kidul-Kasepuhan Sinar Resmi dan dukungan program lingkungan di Labuan Bajo seperti pengadaan tong sampah, wall sign, dan kampanye anti sampah plastik.

Baca Juga: Askrindo dan Jamkrindo Jaga Gearing Ratio

Kemudian, pada pilar ekonomi, Jamkrindo mengadakan coaching clinic dan berbagai pelatihan untuk meningkatkan kapabilitas UMKM agar lebih dapat berdaya saing.

“Dalam setiap program TJSL perusahaan, aspek tujuan pembangunan berkelanjutan senantiasa menjadi fokus utama Jamkrindo. Hal ini selaras dengan arahan dari Kementerian BUMN yang mengharapkan agar program pemberdayaan yang dijalankan sejalan dengan prinsip penciptaan Creating Shared Value atau CSV yang menempatkan penciptaan nilai ekonomi dan nilai sosial secara bersama-sama yang dapat dirasakan oleh masyarakat luas,” pungkas Hendro.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×