Reporter: Dina Farisah | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Booming perusahaan perintis atau startup menjadi bidikan baru bisnis Perum Jamkrindo. Perusahaan penjaminan kredit milik pemerintah ini berminat menjadi penjamin perusahaan startup.
Diding S. Anwar, Direktur Utama Jamkrindo mengatakan, bisnis startup amat prospektif. Itu sebabnya, pihaknya tertarik menjadi penjamin. Ia menyebut, potensi nilai penjaminan startup bisa mencapai Rp 100 triliun. "Kami siap mendukung startup," kata Diding, Kamis (21/4).
Kapasitas penjaminan Jamkrindo bisa mencapai Rp 300 triliun. Hanya saja, dalam rencana kerja anggaran tahunan (RKAT) tahun ini, Jamkrindo menargetkan total penjaminan sebanyak Rp 115 triliun. Target ini belum termasuk penjaminan bisnis startup.
Jamkrindo semakin tertarik menggarap penjaminan bisnis rintisan lantaran pemerintah berencana memberikan insentif kepada startup. Gunanya, agar bisnis startup kuat lebih dulu.
Mardiasmo, Wakil Menteri Keuangan mengatakan, pihaknya akan menyampaikan usulan insentif pajak bagi startup. Misalnya dalam bentuk tax allowance atau insentif lain. "Kajiannya segera selesai," kata dia.
Tapi, insentif pajak yang diberikan ini tidak akan diberikan ke seluruh startup. Pemerintah akan mengutamakan pemberian insentif pajak untuk startup yang berorientasi pasar ekspor.
Selama tiga bulan pertama tahun ini, realisasi penjaminan Jamkrindo telah mencapai 30% dari target. Ini berarti, nilai penjaminan Jamkrindo telah mencapai sekitar Rp 34,5 triliun. Mayoritas penjaminan berasal dari penjaminan kredit usaha rakyat (KUR). Sisanya untuk non KUR yakni surety bond, penjaminan kredit mikro hingga penjaminan bank garansi serta penjaminan pengadaan barang dan jasa.
BUMN spesialis penjaminan ini optimistis hingga akhir tahun mencapai target penjaminan Rp 115 triliun. Rencananya, dalam waktu dekat Jamkrindo akan meluncurkan penjaminan resi gudang. Plus, meluncurkan mobil layanan penjaminan kredit. Layanan mobil keliling ini akan mempercepat proses penjaminan menjadi setengah hari.
Mobil keliling akan melayani di 34 provinsi. Fungsi mobil layanan ini mencakup pelayanan penjaminan langsung. Termasuk juga layanan penjaminan bisnis startup. Sebagai informasi, investasi mobil layanan ini sekitar Rp 5 miliar dan ditargetkan dapat beroperasi di seluruh Indonesia pada bulan Juli atau Agustus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News