kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Jangkau Lebih Banyak Nasabah, BRI Andalkan Transformasi Digital


Minggu, 13 Februari 2022 / 16:47 WIB
Jangkau Lebih Banyak Nasabah, BRI Andalkan Transformasi Digital
ILUSTRASI. BRI berupaya memperluas jangkauan bagi nasabah dengan terus memacu transformasi digital.


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI berupaya memperluas jangkauan bagi nasabah dengan terus memacu transformasi digital. Direktur Digital dan Informasi Teknologi BRI Indra Utoyo mengatakan, industri perbankan semakin bergerak menuju transformasi digital, baik dari sisi bisnis maupun konsumen.

“Salah satu upaya BRI adalah memperkuat identitas sebagai micro finance, bank mikro, dan bank UMKM yang berfokus kepada transformasi digital dan culture,” ujar Indra dalam keterangan tertulis pada Minggu (13/2).

Guna memperkuat aspek-aspek digital tersebut, BRI menerapkan model bisnis hybrid banking dengan berkonsep transformasi yang memadukan aspek digital dan network presence. Hal ini bertujuan agar kehadiran kantor cabang, agen laku pandai, dan financial advisors seperti Relation Manager (RM), Account Officer (AO), atau Mantri BRI tetap dibutuhkan. Mereka hadir di tengah-tengah masyarakat bersama layanan digital seperti BRImo dan BRISPOT.

Baca Juga: Masuk Pasar Global, Bank Perluas Jaringan Bisnis Hingga Ke Luar Negeri

Dari sisi Informasi dan Teknologi (IT), BRI juga memperkuat aspek big data dan kecerdasan buatan (AI). Menurutnya, platform operating model harus ditingkatkan dari sisi governance sehingga lebih agile. Tentunya hal ini diiringi oleh penguatan talenta digital.

“KUR digital menjadi salah satu contoh digitizing core system atau core product. Dengan adanya KUR digital, jangkauan nasabah bisa semakin luas terutama untuk sektor UMKM dan mikro. Akses KUR tersebut dapat dilakukan tanpa harus mengunjungi kantor cabang,” ujarnya.

Indra melanjutkan, transformasi digital BRI juga bertujuan untuk menopang sinergi pemberdayaan ekosistem usaha ultra mikro. Seperti diketahui, Holding Ultra Mikro (UMi) yang terbentuk dari sinergi antara BRI, PT Pegadaian, dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) semakin memperkuat kinerja bisnis BRI.

Baca Juga: BRI Optimistis Penyaluran Kredit Tahun Ini akan Membaik Dibandingkan Tahun 2021

Penguatan ekosistem usaha ultra mikro tersebut bisa mendorong pelaku usaha menaikkan skala bisnisnya dan menjadi sumber pertumbuhan baru. ”Awalnya yang masih unbankable, dapat menjadi digital dan mempermudah untuk naik kelas. Misalnya melalui aplikasi Senyum Mobile yang dapat meng-empower para nasabah ultra mikro untuk mendapatkan akses layanan finansial yang lebih komprehensif,” ujarnya.

Tercatat realisasi sepanjang tahun 2021, BRI berhasil menyalurkan KUR senilai Rp194,9 triliun kepada 6,5 juta nasabah. Jumlah tersebut mencapai 99,65% dari kuota KUR yang ditetapkan oleh pemerintah dan dialokasikan kepada BRI tahun 2021, yakni sebesar Rp195,59 triliun. Penyaluran KUR BRI sepanjang 2021 tersebut juga tercatat naik 40,7% year-on-year (yoy) dibandingkan dengan penyaluran per Desember 2020 yang mencapai sebesar Rp138,5 triliun.

Baca Juga: Ada Insentif dari BI, Bank Kian Memacu Penyaluran Kredit UMKM

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×