kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   -21.000   -1,06%
  • USD/IDR 16.835   40,00   0,24%
  • IDX 6.679   65,44   0,99%
  • KOMPAS100 965   12,40   1,30%
  • LQ45 750   8,15   1,10%
  • ISSI 212   1,80   0,86%
  • IDX30 390   4,00   1,04%
  • IDXHIDIV20 468   2,84   0,61%
  • IDX80 109   1,41   1,31%
  • IDXV30 115   1,81   1,60%
  • IDXQ30 128   1,06   0,84%

Jaring peserta, BPJS Ketenagakerjaan gandeng BNI


Jumat, 04 Desember 2015 / 14:21 WIB
Jaring peserta, BPJS Ketenagakerjaan gandeng BNI


Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Havid Vebri

JAKARTA. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan menggandeng PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk untuk memperluas jaringan service point office kepada peserta dan calon peserta program kesejahteraan tenaga kerja.

Kerja sama yang dilakukan meliputi layanan pendaftaran peserta baru, pembayaran iuran dan pencairan klaim. Untuk tahap awal, bank pelat merah tersebut akan membuka service point office BPJS Ketenagakerjaan di delapan kantor cabang utama di Jakarta.

Diikuti 100 kantor cabang utama yang tersebar di seluruh wilayah di Indonesia. Kerja sama ini bersifat simbiosis mutualisme. Di satu sisi, jaringan layanan BPJS Ketenagakerjaan kepada peserta semakin luas.

Di sisi lain, BNI berpotensi meraup peserta maupun calon peserta program kesejahteraan tenaga kerja menjadi nasabah perseroan. Adapun, sampai Oktober 2015, BPJS Ketenagakerjaan mencatat jumlah peserta aktifnya sebanyak 19,03 juta atau tumbuh 116,51% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, yaitu 16,33 juta peserta.

“Lewat kerja sama ini, kami menargetkan setidaknya 10% - 20% peserta BPJS Ketenagakerjaan menjadi nasabah BNI. Apalagi, melihat potensi kepesertaannya yang besar, yakni 120 juta tenaga kerja formal dan informal,” ujar Adi Sulistyowati, Direktur Jaringan dan Layanan BNI ditemui usai penandatangan kerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan, Jumat (4/12).

Junaedi, Direktur Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan mengatakan, service point office tersebut nantinya akan mencakup layanan entry data perusahaan, perekaman data tenaga kerja dan keluarganya, serta data upah untuk pendaftaran perusahaan dan tenaga kerja peserta baru. Selain itu, service point office juga dapat melakukan pengecekan kelengkapan dokumen klaim.

“Tidak hanya BPJS Ketenagakerjaan, nantinya kami juga ingin instansi pemerintah lainnya juga secara aktif dan masif membantu menyukseskan kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan. Saat ini sudah ada dua bank BUMN yang kami kerja samakan untuk service point office. Ke depan, akan dikembangkan lagi. Tidak cuma bank BUMN, tetapi juga switching company dan lain-lain,” tutur dia.

Asal tahu saja, jumlah peserta BPJS Ketenagakerjaan sebanyak 19,03 juta ini mencerminkan 99,66% dari target sepanjang tahun. Perseroan optimis, target peserta sebanyak 20 juta sampai akhir tahun akan tercapai, bahkan mampu melampaui target.

“Dengan kerja sama service point office, pertumbuhan peserta akan lebih kencang lagi,” terang Junaedi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×