Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
Diwe melanjutkan, Indonesia adalah negeri agraris, eksistensi petani jadi perhatian pemerintah dalam mewujudkan kedaulatan pangan nasional, salah satunya dengan meningkatkan kesejahteraan petani.
“Untuk mencapai hal tersebut, perlu perlindungan terhadap petani dari risiko yang biasa dihadapi oleh petani, seperti serangan hama, banjir, dan kekeringan,” katanya.
Baca Juga: Jasindo Syariah Jalin Kerja Sama dengan BPR Syariah Mustaqim Aceh
Sejak Oktober 2015, Asuransi Jasindo dan Kementerian Pertanian menghadirkan Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) untuk melindungi petani dari risiko-risiko di atas dan meningkatkan daya saing usaha petani padi.
Hal ini sejalan dengan amanat yang tertuang dalam Undang Undang (UU) nomor 19 tahun 2013 tentang perlindungan dan pemberdayaan petani, khususnya pelaksanaan strategi perlindungan petani melalui asuransi pertanian.
Lini Usaha Tumbuh Positif
Keberhasilan penerapan strategi ini terlihat dari pertumbuhan lini usaha Asuransi Jasindo yang semakin positif antara lain, Marine Hull, Energy Offshore, Energy Onshore, Satelit, dan Liability.
Lini usaha Marine Hull dengan total Rp166,43 miliar pada 2022 meningkat menjadi Rp275,38 miliar pada 2023. Untuk Energy Offshore total Rp570,79 miliar pada 2022 meningkat menjadi Rp572,62 miliar pada 2023.
Begitu pula dengan Energy Onshore total Rp39,62 miliar pada 2022 meningkat menjadi Rp44,42 miliar pada 2023.
Baca Juga: Jasindo Pecahkan Rekor MURI Pemberian Asuransi Personal Accident Anak Sekolah
“Link usaha asuransi Satelit pun demikian, sebelumnya total Rp129,97 miliar pada 2022 naik menjadi Rp283,40 miliar pada 2023. Liability Rp40,00 miliar pada 2022 naik menjadi Rp 40,36 miliar pada 2023,” tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News