kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.517.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.999   -70,00   -0,44%
  • IDX 7.325   -69,45   -0,94%
  • KOMPAS100 1.108   -12,29   -1,10%
  • LQ45 866   -9,18   -1,05%
  • ISSI 225   -1,80   -0,79%
  • IDX30 443   -4,72   -1,05%
  • IDXHIDIV20 533   -5,21   -0,97%
  • IDX80 126   -1,29   -1,01%
  • IDXV30 131   -0,17   -0,13%
  • IDXQ30 147   -1,21   -0,81%

Jauhi Dobel Digit, Piutang Pembiayaan Multifinance Tumbuh Makin Melambat


Minggu, 15 Desember 2024 / 22:02 WIB
Jauhi Dobel Digit, Piutang Pembiayaan Multifinance Tumbuh Makin Melambat
ILUSTRASI. OJK mencatat pertumbuhan piutang pembiayaan perusahaan multifinance hanya tumbuh 8,37% secara Year on Year (YoY)


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pertumbuhan piutang pembiayaan perusahaan multifinance hanya tumbuh 8,37% secara Year on Year (YoY) dengan nilai sebesar Rp 501,89 triliun pada Oktober 2024.

Jika menilik data OJK, pertumbuhan industri multifinance makin melambat dari bulan ke bulan.

Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK Agusman mengatakan pada September 2024, piutang pembiayaan multifinance tumbuh 9,39% YoY.

"Adapun nilai pada September 2024 sebesar Rp 501,78 triliun," ujarnya dalam konferensi pers Rapat Dewan Komisioner OJK, Jumat (13/12).

Baca Juga: Penerbitan Obligasi Multifinance Capai Rp 30,52 Triliun, Begini Prospeknya pada 2025

Jika melihat data pada Agustus 2024, piutang pembiayaan multifinance sebenarnya sempat tumbuh dobel digit sebesar 10,18% YoY dengan nilai Rp 499,29 triliun.

Tampaknya, pertumbuhan industri multifinance makin menjauh untuk menyentuh dobel digit hingga akhir tahun ini. Hal itu juga yang sempat disampaikan Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno beberapa waktu lalu.

"Tahun ini, industri mau tumbuh 12% saja berat sekali. Mudah-mudahan bisa tumbuh 10%," ucapnya saat menghadiri pertemuan anggota APPI di kawasan Jakarta Selatan, Kamis (5/12).

Suwandi mengatakan rasa pesimistis itu muncul karena dipicu sejumlah faktor. Dia bilang salah satunya karena adanya pemilihan Presiden dan pemilihan Kepala Daerah, yang ternyata berdampak terhadap industri multifinance. 

Baca Juga: OJK Catat Aset Perusahaan Pembiayaan Syariah Rp 33,31 Triliun Hingga Oktober 2024

Selain itu, Suwandi menyebut faktor penurunan daya beli masyarakat juga berdampak terhadap multifinance. Oleh karena itu, dia berharap agar pemerintah dapat memulihkan daya beli masyarakat. Faktor lainnya, yaitu adanya pelemahan penjualan otomotif pada tahun ini.

Sementara itu, Non Performing Financing (NPF) Gross perusahaan pembiayaan pada Oktober 2024 tercatat sebesar 2,60%. Angka itu membaik, jika dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 2,62%.

Selanjutnya: OJK Bersama Satgas PASTI Hentikan 3.240 Entitas Keuangan Ilegal hingga November 2024

Menarik Dibaca: Daerah Ini Alami Hujan Petir, Simak Prakiraan Cuaca Besok (16/12) di Jawa Barat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×