Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Tendi Mahadi
Selain itu, berinvestasi di aset riil seperti properti dan emas juga dapat menjadi alternatif mendanai hari tua. Begitu pula dengan membeli produk asuransi yang memiliki manfaat pensiun saat mencapai usia pensiun seperti produk anuitas.
"Dalam memilih instrumen-instrumen ini kita tidak bisa hanya melihat dari potensi keuntungannya semata, namun juga melihat kemampuan finansial, karakter dan preferensi dalam berinvestasi serta pengetahuan finansialnya. Artinya, setiap orang dapat memilih jalur perjalanannya sendiri-sendiri yang sesuai agar dapat mandiri secara finansial di hari tua," sambung Budi.
Tujuan utamanya yaitu, mandiri secara finansial agar tidak bergantung kepada orang lain dan memutus rantai generasi sandwich. Ada yang memilih jalur dengan membangun bisnis, ada yang sejak muda membangun portofolio investasinya dan ada pula yang dengan kemampuan melihat peluang membangun bisnis properti untuk menjadi pengganti penghasilan saat sudah tidak produktif, atau masa kerja karyawan telah berakhir.
Budi menyebut, kebutuhan dana pensiun utamanya tentu adalah untuk kebutuhan rutin bulanan seperti pengeluaran belanja rumah tangga, membayar utilitas seperti listrik, air dan komunikasi, membayar pajak aset seperti rumah dan kendaraan serta pemeliharaannya.
Namun kata Budi, ada juga dalam beberapa kasus dimana saat pensiun ternyata masih harus menanggung biaya pendidikan anak yang belum mandiri karena masih di bangku sekolah.
"Di sini memang peran perencanaan keuangan menjadi penting agar persiapan menjadi lebih matang dan masyarakat juga menjadi lebih berhati-hati dalam memanfaatkan penghasilannya agar tidak hanya sejahtera saat masih produktif, namun juga saat sudah mencapai usia pensiun," terang Budi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News