Reporter: Mona Tobing | Editor: Havid Vebri
JAKARTA. PT Eximbank Indonesia (Eximbank) mencatat perolehan pembiayaan ekspor baru sebesar Rp 1 triliun. Komoditas pertanian dan perikanan menjadi sektor pembiayaan yang paling banyak diminati. Sebab, kedua sektor ini terbilang paling minim sentimen dibandingkan sektor lain.
Basuki Setyadjid, Direktur Pelaksana Eximbank mengatakan, pembiayaan ekspor untuk industri kelapa sawit, karet, dan kakao memasuki semester dua mengalami kenaikan. Secara volume, ekspor komoditas perkebunan memang terbilang stabil karena sedang memasuki musim panen.
Momen pelemahan rupiah terhadap dollar menjadi kesempatan eksportir dan pembudidaya ikan meningkatkan volume ekspor mereka. Selain sektor pertanian, ekspor perikanan juga menunjukkan tren naik. Berapa kenaikannya, Basuki belum bisa menghitung karena baru satu bulan.
Yang jelas, pada Juli pembiayaan baru di Eximbank sebesar Rp 1 triliun. Artinya, total penyaluran pembiayaan Eximbank pada Juli mencapai Rp 65 triliun. Jika dibandingkan tahun lalu terjadi pertumbuhan sekitar 30%.
"Pembiayaan sektor pertanian dan perikanan paling minim sentimen negatif. Sebab, negara tujuan ekspornya terus membutuhkan pasokan hasil komoditas perkebunan dan perikanan misalnya permintaan akan udang, cakalang tidak pernah berhenti," terang Basuki pada Rabu (2/9).
Selain sektor pertanian, sektor infrastruktur juga diyakini akan mendongkrak nilai pembiayaan Eximbank sampai akhir tahun. Sebab, proyeksi Basuki sejalan dengan komitmen pemerintah akan proyek infrastruktur. Maka, pendanaan untuk sektor infrastruktur bakal ramai pada Oktober hingga akhir tahun mendatang.
Pembiayaan infrastruktur ini mencakup pembangunan fasilitas pelabuhan, jalan tol, dan pembangkit listrik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News