Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi
Dalam laman resminya, Bank Danamon ke depannya berencana untuk meningkatkan kualitas layanan kepada nasabah, menumbuhkan bisnis, membangun pondasi yang kuat melalui pengembangan sumber daya manusia, infrastruktur digital dan branding perusahaan, serta meningkatkan kolaborasi dengan MUFG dalam memberikan nilai lebih bagi nasabah dan masyarakat sekitar. Dengan dukungan dan komitmen dari MUFG terhadap pertumbuhan Bank Danamon dan dengan menjadi bagian dari MUFG, Bank Danamon sudah siap injak gas untuk mendorong ekspansi.
Bertambahnya jumlah pesaing ini juga direspon bank raksasa yang sudah lebih lama duduk di kursi BUKU IV. Misalnya saja, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) yang belakangan ini aktif melakukan konsolidasi.
KONTAN mencatat, tahun lalu BCA telah memborong dua bank yakni PT Bank Royal Indonesia dan PT Bank Rabobank Indonesia. Bank Royal kini telah disiapkan BCA untuk bertransformasi sebagai PT Bank Digital BCA, sementara Rabobank digabung dengan PT Bank BCA Syariah.
Baca Juga: Tagihan kartu kredit BCA kurang dari Rp 5 juta bebas biaya materai
Direktur Keuangan BCA Vera Eve Lim mengisyaratkan, pihaknya telah merespon persaingan tersebut. Salah satunya dengan mempertahankan kinerja BCA dengan pertumbuhan yang berkelanjutan. BCA sebagai bank swasta terbesar di Tanah Air juga terus mengembangkan berbagai inisiatif strategis dalam mengelola perubahan yang terjadi dengan selalu berpegang pada penerapan praktik-praktik tata kelola perusahaan yang baik.
Nah, ke depan bisa dipastikan pengembangan teknologi dalam layanan perbankan transaksi akan menjadi salah satu fokus utama BCA. "BCA mencermati digitalisasi merupakan sebuah keharusan bagi perbankan saat ini," ujarnya kepada Kontan.co.id, Rabu (2/12). Apalagi, dalam situasi pandemi Covid-19 layanan perbankan contacless memang menjadi kebutuhan utama nasabah.
Di sisi kredit, BCA sebagai bank BUKU IV tentu kredit korporasi masih mendominasi. Misalnya saja, per September 2020 total kredit korporasi BCA sudah mencapai Rp 251,99 triliun naik 8,6% secara year on year (yoy). Di samping segmen korporasi, kredit komersial dan UKM juga cukup besar di BCA dengan nilai realisasi menembus Rp 182,72 triliun kendati turun -4,9% yoy.
"Pertumbuhan positif pada kredit korporasi menopang penyaluran kredit BCA secara keseluruhan di tengah pelemahan kredit segmen lainnya," tambah Vera.
Selanjutnya: Langgar aturan, OJK cabut izin usaha United Insurance Services
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News