kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Jumlah bank BUKU IV makin banyak, begini peta bisnisnya ke depan


Rabu, 02 Desember 2020 / 17:46 WIB
Jumlah bank BUKU IV makin banyak, begini peta bisnisnya ke depan
ILUSTRASI. Nasabah?bertransaksi di salah satu galeri ATM di Alam Sutera, Tangerang, Rabu (14/10). KONTAN/Carolus Agus Waluyo


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren konsolidasi perbankan membuat jumlah kelompok bank bermodal jumbo alias Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) IV terus bertambah. Setidaknya, saat ini ada enam bank yang berhasil menduduki kelompok tertinggi, yaitu PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI), PT Bank Mandiri Tbk (BNI), PT Bank Central Asia Tbk (BCA), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI), PT Bank CIMB Niaga Tbk, dan PT Bank Panin Tbk. 

Meski begitu, ada dua bank lagi yang masuk ke BUKU IV di tahun 2020. Kedua bank tersebut yaitu PT Bank Permata Tbk dan PT Bank Danamon Tbk. Direktur Utama Bank Permata Ridha DM Wirakusumah mengatakan, proses konsolidasi antara perseroan dengan Bangkok Bank cabang Indonesia saat ini telah masuk tahap finalisasi. 

Nah, bila proses itu rampung maka nantinya secara otomatis modal inti tier 1 perusahaan bakal ikut terdorong. Menurut hitung-hitungan perseroan total modal inti nantinya bisa meningkat mencapai Rp 30 triliun lebih, batas bawah untuk BUKU IV. Bukan cuma itu, rasio kecukupan modal alias capital adequacy ratio (CAR) pun juga akan melesat naik mencapai 30%. 

Baca Juga: OJK cabut izin usaha Bank Perkreditan Rakyat Stigma Andalas

Proses tersebut diperkirakan bisa selesai rampung pada Desember 2020. "Kami sedang bangun CKPN dengan target di atas 200%. Mudah-mudahan bank kami makin sustain dan kuat," ujarnya, Selasa (1/12). 

Nah, rencana integrasi ini pun sudah mendapatkan restu lewat Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Kelak, Bank Permata akan melakukan integrasi dengan cabang Bangkok Bank. Antara lain cabang Jakarta, Cabang Pembantu Surabaya, dan Cabang Pembantu Medan. 

Sebagai informasi saja, per September 2020 total modal inti Bank Permata telah mencapai Rp 22,52 triliun. Angka tersebut memang tumbuh sebesar 3,5% year on year (yoy) dari tahun sebelumnya Rp 21,76 triliun.

Ridha menjelaskan, pihaknya berharap di akhir tahun ini Bank Permata bisa semakin kuat menjaga finansialnya. Selain itu, Bank Permata ke depan berniat untuk mengambil langkah berbeda dengan ikut berkontribusi pada energi berkelanjutan. "Kita juga membidik sustainable energy itu merupakan suatu fokus seperti geotermal, tenaga surya dan lainnya," jelasnya.

Sementara untuk Bangkok Bank kantor cabang Indonesia (BBI) berdasarkan laporan keuangan bulan Juni 2020 memang punya modal yang sangat besar. Tercatat, dana usaha BBI mencapai Rp 20,59 triliun. Sementara total modal disetor mencapai Rp 3,69 triliun. Kekuatan modal BBI juga bisa dilihat dari sisi CAR yang mencapai 84,08% per Juni 2020 lalu. 

Baca Juga: Great Eastern Life Indonesia catatkan premi unitlink Rp 419 miliar di kuartal III

Nah, Bank Danamon sudah satu langkah lebih cepat dari Bank Permata. Berdasarkan keterangan resmi yang dirilis bulan lalu, Direktur Utama Bank Danamon Yasushi Itagaki mengatakan per September 2020 total modal inti tier 1 sudah berada di level Rp 38,4 triliun. Jauh di atas ketentuan untuk menjadi BUKU IV. 

Status efektif BUKU IV Danamon juga sudah diperoleh sejak tanggal 27 Mei 2020 oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Penetapan itu dilakukan pasca selesainya proses investasi MUFG, sebagai pemegang saham perusahaan. 

Dalam laman resminya, Bank Danamon ke depannya berencana untuk meningkatkan  kualitas layanan kepada nasabah, menumbuhkan bisnis, membangun pondasi yang kuat melalui pengembangan sumber daya manusia, infrastruktur digital dan branding perusahaan, serta meningkatkan kolaborasi dengan MUFG dalam memberikan nilai lebih bagi nasabah dan masyarakat sekitar. Dengan dukungan dan komitmen dari MUFG terhadap pertumbuhan Bank Danamon dan dengan menjadi bagian dari MUFG, Bank Danamon sudah siap injak gas untuk mendorong ekspansi.

Bertambahnya jumlah pesaing ini juga direspon bank raksasa yang sudah lebih lama duduk di kursi BUKU IV. Misalnya saja, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) yang belakangan ini aktif melakukan konsolidasi. 

KONTAN mencatat, tahun lalu BCA telah memborong dua bank yakni PT Bank Royal Indonesia dan PT Bank Rabobank Indonesia.  Bank Royal kini telah disiapkan BCA untuk bertransformasi sebagai PT Bank Digital BCA, sementara Rabobank digabung dengan PT Bank BCA Syariah.

Baca Juga: Tagihan kartu kredit BCA kurang dari Rp 5 juta bebas biaya materai

Direktur Keuangan BCA Vera Eve Lim mengisyaratkan, pihaknya telah merespon persaingan tersebut. Salah satunya dengan mempertahankan kinerja BCA dengan pertumbuhan yang berkelanjutan. BCA sebagai bank swasta terbesar di Tanah Air juga terus mengembangkan berbagai inisiatif strategis dalam mengelola perubahan yang terjadi dengan selalu berpegang pada penerapan praktik-praktik tata kelola perusahaan yang baik. 

Nah, ke depan bisa dipastikan pengembangan teknologi dalam layanan perbankan transaksi akan menjadi salah satu fokus utama BCA. "BCA mencermati digitalisasi merupakan sebuah keharusan bagi perbankan saat ini," ujarnya kepada Kontan.co.id, Rabu (2/12). Apalagi, dalam situasi pandemi Covid-19 layanan perbankan contacless memang menjadi kebutuhan utama nasabah. 

Di sisi kredit, BCA sebagai bank BUKU IV tentu kredit korporasi masih mendominasi. Misalnya saja, per September 2020 total kredit korporasi BCA sudah mencapai Rp 251,99 triliun naik 8,6% secara year on year (yoy). Di samping segmen korporasi, kredit komersial dan UKM juga cukup besar di BCA dengan nilai realisasi menembus Rp 182,72 triliun kendati turun -4,9% yoy. 

"Pertumbuhan positif pada kredit korporasi menopang penyaluran kredit BCA secara keseluruhan di tengah pelemahan kredit segmen lainnya," tambah Vera. 

Selanjutnya: Langgar aturan, OJK cabut izin usaha United Insurance Services

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×