kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Jumlah Dana Asing Mencapai Rp 14 Triliun


Minggu, 01 Agustus 2010 / 07:30 WIB
Jumlah Dana Asing Mencapai Rp 14 Triliun


Reporter: Herlina KD, Sofyan Nur Hidayat | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Membaiknya kondisi ekonomi Asia membuat aliran dana asing terus mengucur deras ke Asia, termasuk Indonesia.

Pjs Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution mengatakan, selama Juli saja, dana asing yang masuk ke Indonesia sekitar Rp 13 triliun - Rp 14 triliun. "Para pemilik dana dan investor melihat Asia jauh lebih menjanjikan," ujar Darmin usai peluncuran Gerakan Peduli Koin Nasional Sabtu (31/7).

Tapi berbeda dengan bulan-bulan sebelumnya dimana aliran dana asing ini banyak masuk ke Sertifikat Bank Indonesia (SBI), kali ini dana asing ini lebih banyak masuk ke Surat Utang Negara (SUN) dan pasar saham. "Dulu sebagian besar ke SBI, tapi karena sudah ada aturan minimum holdingh sebulan, maka sebagian besar masuk ke SUN dan saham," kata Darmin.

Seperti diketahui, BI telah mengatur masa penguncian (lock up) kepemilikan investor di SBI selama minimal satu bulan (28 hari). Selama periode lock up, pemegang SBI tidak bisa mencairkan dananya. Darmin bilang Untuk SBI saat ini jumlahnya tidak berubah dibanding dengan sebulan yang lalu.

Darmin menambahkan, membaiknya kondisi ekonomi di Asia juga berimbas pada penguatan mata uang di Asia termasuk nilai tukar rupiah. "Eksportir banyak yang ngomel karena rupiah menguat, padahal memang secara fundamental negara Asia lebih kuat dibanding negara Eropa," ujarnya.

Namun Darmin mengakui, nilai rupiah yang terlalu kuat juga tidak terlalu bagus. Untuk itu, "Kami bertekat untuk menjaga (nilai tukar), ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×