Reporter: Ruisa Khoiriyah | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Ketimpangan pembangunan di Indonesia adalah isu lama yang masih terus bergaung hingga kini. Pembangunan dan konsentrasi kegiatan ekonomi hingga usia ibu pertiwi menapak angka 65 tahun sejauh ini masih banyak berkutat di Pulau Jawa. Ini terindikasi dari besarnya nilai uang beredar di pulau dengan jumlah penduduk terbesar di tanah air tersebut.
Data Bank Indonesia (BI) terbaru mencatat, jumlah uang yang beredar di Indonesia saat ini mencapai Rp 280 triliun. "Terbanyak peredarannya adalah di Jawa. Lebih khusus lagi di Jakarta," kata Deputi Gubernur BI yang membawahkan bidang Sistem Pembayaran S. Budi Rochadi di Jakarta, Rabu (18/8).
Adapun di luar Jawa kebanyakan posisinya outflow. "Begitu kami keluarkan uang di sana, uangnya tidak pernah kembali. Posisinya selalu nett outflow," ujarnya.
Budi tak menyebut berapa persisnya persentase peredaran uang di Jawa. Yang pasti kisarannya di atas 60% ada di Jawa. Dan lebih khusus lagi, di Jakarta. Khusus untuk kebutuhan uang tunai masyarakat jelang perayaan Idul Fitri, BI sudah siapkan dana sebesar Rp 50 triliun. "Persediaan kami Rp 130 triliun namun perkiraan permintaan sekitar Rp 50 triliun. Konsentrasinya di Jawa, Jakarta, Surabaya, Semarang," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News