Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Commonwealth memproyeksi pertumbuhan kredit dobel digit di 2019. Presiden Direktur Bank Commonwealth Lauren Sulistiawati memproyeksikan kredit dapat tumbuh 18% hingga 19% secara tahunan atau year on year (yoy) tahun depan.
Guna mencapai target ini, bank yang saham dimiliki oleh Australia ini akan menyasar segmen usaha kecil dan menengah (UKM) dan ritel.
Selain itu, manajemen juga berharap kredit tanpa agunan (KTA) baik untuk perorangan maupun bisnis dapat tumbuh pesat. Lantaran KTA baru diluncurkan pada Juni 2018.
"Kita juga fokus pada kredit pemilikan rumah (KPR) yang sampai September 2018, sudah tumbuh lebih 40%. Memang kita perlu dicatat base-nya kan cukup rendah karena kita kan lagi growing. Di samping itu, secara totalnya kredit kita juga masih ada reduction dari komersial," kata Lauren di Jakarta, Selasa (4/11).
Lauren menyatakan tahun depan sudah fokus 100% pada bisnis baru. Sehingga tidak akan lagi menyalurkan kredit kepada segmen korporasi atau komersial. Lauren masih optimistis dengan target pada 2019, meskipun masih ada potensi kenaikan suku bunga.
Oleh sebab itu, manajemen akan mengandalkan layanan perbankan terutama digital banking sebagai nilai tambah.
Asal tahu saja, hingga Oktober 2018, Bank Commonwealth sudah menyalurkan kredit sebesar Rp 14 triliun. Nilai ini tumbuh 11,02% yoy dari posisi yang sama tahun lalu Rp 12,61 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News