kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Jurus sejumlah fintech P2P lending menekan NPL pada tahun ini


Selasa, 30 Maret 2021 / 21:45 WIB
Jurus sejumlah fintech P2P lending menekan NPL pada tahun ini
ILUSTRASI. Peer to Peer Lending.


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Yudho Winarto

Tahun ini sampai dengan Februari 2021 Akseleran sudah menyalurkan pembiayaan sekitar Rp 220 miliar. Kalau kumulatif dari awal berdiri sudah sekitar Rp 2,2 triliun. Tahun ini Pihaknya memproyeksikan bisa salurkan sampai Rp 2 triliun.

Baca Juga: ​Awas tertipu! Ini 7 Tips menghindari pinjaman online ilegal

Sementara itu, Dima Djani, CEO PT Alami Fintek Sharia (Alami) menyatakan, saat ini NPL ALAMI masih 0%. Pihaknya menargetkan penyaluran di tahun ini sebesar Rp 1 triliun, sementara realisasi pada 2020 sekitar 240 miliar

"Dalam menjaga tingkat kesehatan pinjaman dan memitigasi risiko kredit macet, kami menjaga asuransi kredit dan menyasar sektor-sektor yang tahan terhadap pandemi. Selain itu dengan screening dan monitoring yang baik," ungkap Dima.

CEO Alami Dima Djani menyatakan, pada awal tahun ini, Alami sudah menyalurkan pinjaman usaha lebih dari Rp 100 miliar. Sementara di 2020 lalu pihaknya telah salurkan sekitar Rp 250 miliar. "Jadi memang tahun 2021 kita berkembang secara pesat," kata Dima.

Ia mengatakan, pihaknya akan fokus ke industri yang defensif dan risk assessment yang sangat berhati-hati. Menurutnya, tren akan tambah baik di 2021 karena bisnis juga sudah beradaptasi dengan situasi pandemi yang ada. Pihaknya menargetkan bisa naik 3x-5x dari 2020.

"Dari kami tentunya industri yang halal alias tidak dilarang di syariah. Sisanya kita fokus ke kesehatan, logistik dan makanan," ujar Dima.

Iwan Kurniawan, Co-Founder & COO Modalku mengatakan, NPL Modalku di Indonesia masih di bawah 1%.  Modalku menerapkan beberapa langkah antisipasi untuk mencegah default yaitu dilakukan dengan assessment, monitoring, dan collection. Untuk assessment dilakukan secara menyeluruh saat pengajuan pinjaman untuk memastikan peminjam memiliki kemampuan melunasi pinjaman.

"Setelah peminjam UMKM mendapatkan pinjaman, Modalku melakukan monitoring secara rutin dengan berkomunikasi secara reguler dengan peminjam dan bila terdapat kendala bisnis dapat mendukung untuk menemukan solusi, apabila pembayaran tidak lancar. Ketika peminjam terlambat membayar, Modalku akan membantu solusi pemenuhan kewajiban melalui aktivitas collection," jelasnya.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×