Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) mencermati dampak kebijakan tarif Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, terutama di sektor keuangan. Di mana, Pefindo melihat ada potensi terkait kondisi kualitas kredit.
Analis Pefindo, Danan Dito, mengungkapkan bahwa untuk jangka pendek, sektor jasa keuangan, baik itu bank maupun multifinance memiliki risiko yang tinggi. Sebab, bisa jadi kualitas kredit berpotensi mengalami pemburukan.
Dalam hal ini, ia mengaitkan dengan portofolio-portofolio kredit yang berada di sektor komoditas maupun perdagangan yang berorientasi ekspor. Sebab, kebijakan tarif Trump bisa mengakibatkan penurunan volume ekspor.
Baca Juga: Rasio Kredit Macet Industri Multifinance Turun
“Dari sisi pendapatan mungkin apakah pendapatan FX, lalu dari sisi volume bisnisnya klien itu bisa menurun, sehingga dari sisi kualitas aset atau rasio Non Performing Loan (NPL) atau special mention loan (SML) nah itu yang mungkin bisa berkena,” ujar Dito, Selasa (15/4).
Hanya saja, Dito bilang perlu waktu untuk melihat seberapa besar dampaknya. Mengingat, kebijakan ini baru keluar pada beberapa pekan lalu.
Ia mengungkapkan saat ini pihaknya juga tengah mereview sebenarnya dari klien-klien Pefindo di sektor jasa keuangan apa yang dampaknya signifikan.
“Jadi kita coba petakkan sejauh mana itu bisa mengubah ratingnya,” tambahnya.
Baca Juga: Rasio Kredit Macet Rumah Tangga Naik di Awal 2025
Sebagai informasi, di sektor jasa keuangan, rating idAAA mendominasi dari total 46 perusahaan jasa keuangan beserta EBA. Di mana, jumlah perusahaan yang memiliki rating tersebut sebanyak 24 perusahaan.
Selanjutnya: 19 Makanan yang Mengandung Purin Tinggi, Penderita Asam Urat Perlu Hindari
Menarik Dibaca: 19 Makanan yang Mengandung Purin Tinggi, Penderita Asam Urat Perlu Hindari
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News