kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Kantongi lima mandat IPO, Mandiri Sekuritas sebut calon emiten masih wait and see


Rabu, 19 Februari 2020 / 20:16 WIB
Kantongi lima mandat IPO, Mandiri Sekuritas sebut calon emiten masih wait and see
Direktur Utama Mandiri Sekuritas Dannif Danusaputro (tengah) didampingi Senior Executive Vice President Theodora VN Manik (kiri) dan Corporate Secretary and Communications Nadya Siregar saat konferensi pers Most Awards 2020 di Bursa Efek Indonesia, Jakart


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah situasi pasar modal yang tertekan, PT Mandiri Sekuritas masih mengantongi lima perusahaan yang bakal melantai di tahun ini.

"Handfull ya, masih ada lima di pipeline, termasuk Lion dan Softex," kata Direktur Utama Mandiri Sekuritas Dannif Danusaputro di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (19/2).

Lion Air dan Softex dikabarkan bakal melantai tahun lalu. Namun berdasarkan catatan Kontan.co.id, maskapai penerbangan berlogo singa tersebut mengonfirmasi akan menunda rencana penawaran umum perdana alias initial public offering (IPO) tahun lalu. Sementara itu, Softex masih dalam tahap peninjauan rencana IPO.

Apabila jadi melantai Softex dikabarkan berencana membidik dana segar US$ 500 juta. Sedangkan Lion Air membidik dana US$ 1 miliar.

Baca Juga: Adhi Commuter Properti akan terbitkan obligasi senilai Rp 1 triliun

Dannif menambahkan, beberapa perusahaan memang menunda rencana mereka masuk ke pasar modal karena adanya sentimen negatif dari global dan dalam negeri. Dari global, beberapa perusahaan masih mengkhawatirkan kondisi penyebaran virus corona.

Sedangkan dari dalam negeri pasar masih tertekan dengan adanya sejumlah masalah pasar modal. "Karena walaupun local listing harus tetap roadshow ke Singapura, Hong Kong, Malaysia. Itu kan limited, jadi masih wait and see," ujar Dannif.

Selain dua perusahaan swasta tersebut, beberapa anak usaha BUMN juga dikabarkan bakal melantai. Antara lain PT Pelabuhan Tanjung Priok, PT IPC Terminal Petikemas, dan PT Adhi Commuter Properti. Anak usaha PT Adhi Karya Tbk (ADHI) yaitu Adhi Commuter Properti menyatakan perusahaan bakal membidik dana segar Rp 2,5 triliun. Adhi Commuter Properti bakal menunjuk 3-4 underwriter untuk menjamin emisinya.

Baca Juga: Calon Pendatang Baru di Bursa Saham Tunda Eksekusi IPO

Selain itu, PT PP Tbk (PTPP) juga bakal mendorong anak usahanya untuk melantai yaitu PT PP Infrastruktur, termasuk juga PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) yang mendorong anak usahanya PT Wijaya Karya Realty.

Berdasarkan catatan Kontan.co.id, Lion Air dan Adhi Commuter Properti direncankan IPO pada kuartal II-2020. Wika Realty direncanakan IPO pada semester I-2010 dan PP Infrastruktur direncanakan IPO pada 2021.

Lebih lanjut, Dannif mengatakan, di tengah situasi pasar saat ini dia melihat investor institusi cenderung lebih stabil bila dibandingkan retail. Bahkan Dannif menilai dengan kondisi saat ini, di mana self-regulatory organization (SRO) tengah menindaklanjuti kasus yang tengah melanda pasar domestik, bakal bagus untuk jangka panjang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×