Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mencatat pertumbuhan kredit properti menengah atas tidak sekencang segmen menengah bawah. Hal ini ditunjukkan oleh data terakhir September 2017.
Berdasarkan data BI, pada September 2017 pertumbuhan kredit konstruksi perumahan menengah, besar dan mewah atau tipe 70 ke atas mengalami perlambatan.
September 2017, pertumbuhan kredit sektor ini naik 20,2% secara tahunan atau year on year (yoy) atau melambat dari Agustus 2017 22,1% yoy.
Perlambatan kredit konstruksi rumah menengah atas ini menyebabkan kredit properti September 2017 hanya tumbuh 13,2% yoy. Angka ini sedikit melambat dari pertumbuhan Agustus 2017 13,5% yoy.
Agusman, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI bilang, ada beberapa faktor yang menyebabkan perlambatan pertumbuhan kredit konstruksi rumah menengah atas.
"Bisa jadi karena sektor menengah atas biasa sudah memiliki satu rumah sehingga dengan kondisi saat ini mereka menahan permintaan," kata Agusman kepada KONTAN, Sabtu (5/11).
Jika dibandingkan dengan sektor properti menengah atas, sektor menengah bawah memang memiliki permintaan yang masih tinggi.
Karena kebutuhan rumah segmen menengah bawah masih tinggi, lanjut Agusman, tahun depan dengan pertumbuhan ekonomi yang membaik diharapkan pertumbuhan KPR sektor menengah atas bisa membaik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News