Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Yudho Winarto
Pihaknya melihat tantangan pemasaran produk Unit Link ada pada sisi perusahaan asuransi dan dari sisi pemahaman nasabah tentang fund yang tersedia.
Baca Juga: Kinerja unitlink membaik, indeks unitlink pendapatan tetap mulai tumbuh positif
Di BRI Life, pihaknya terus memastikan kualitas tenaga pemasar dapat memenuhi kompetensi yang dibutuhkan dalam memasarkan produk Unit Link melalui training berkala untuk meningkatkan kompetensi tenaga pemasar.
"Sementara, dari sisi tools yang digunakan juga BRI Life membuat story telling untuk memudahkan tenaga pemasar yang menjelaskan fitur produk, tidak hanya sekadar menyajikan produk spesifik. Kami juga melakukan standarisasi tools yang digunakan untuk meminimalkan kesalahan tenaga pemasar dalam menjelaskan tentang fitur produk. Selain itu, kami juga melakukan perubahan asumsi tingkat bunga yang digunakan dalam asumsi perkembangan dana untuk disesuaikan dengan kinerja di BRILife," jelas Iwan.
Sampai dengan Juli 2021, portofolio UL BRI Life menyumbang pendapatan premi hampir Rp 1,3 triliun, tumbuh di atas 30% yoy. BRI Life melihat masih ada ruang untuk tumbuh ke depan, karena kebutuhan nasabah akan proteksi sekaligus kesempatan untuk berinvestasi.
"Namun yang perlu dipastikan adalah proses pemasaran yang baik dan mudah dimengerti oleh calon pemegang polis," sambung Iwan.
Dalam meningkatkan penjualan produk unitlink, BRI Life terus berupaya untuk meningkatkan kompetensi tenaga pemasar sehingga dapat menjelaskan produk unitlink dengan baik dan benar serta mudah dimengerti oleh nasabah. Manfaat yang disajikan harus dapat memenuhi kebutuhan nasabah, termasuk di dalamnya pemilihan jenis fund.
"Kami juga terus mengembangkan produk baru untuk dapat memenuhi kebutuhan nasabah, sehingga tidak hanya bergantung paa satu produk yang ada. Kami terus mengembangkan tools pemasaran yang memudahkan tenaga pemasaran dan nasabah dalam memahami produk yang akan dibeli," imbuh Iwan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News