kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kata pelaku industri asuransi soal rencana OJK rilis aturan baru unitlink


Selasa, 14 September 2021 / 07:35 WIB
Kata pelaku industri asuransi soal rencana OJK rilis aturan baru unitlink


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggodok aturan baru produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi (PAYDI) termasuk di dalamnya unitlink. Kali ini OJK akan mengatur pengelolaan portofolio investasi industri asuransi.

OJK menyatakan, saat ini ada tuntutan untuk menutup atau memoratorium penjualan produk unitlink yang dipicu atas mencuatnya kasus gagal bayar sejumlah perusahaan asuransi.

Namun sebagai regulator, OJK tidak bisa lantas melakukan moratorium sebab nyatanya masih ada segmen pasar yang memerlukan produk unitlink.

Selain itu, penjualan produk unitlink juga merupakan praktik umum yang banyak diterapkan di berbagai negara. Oleh sebab itu, pengetatan aturan penjualan produk unitlink menjadi jalan tengah untuk mengakomodir kepentingan nasabah dan industri asuransi.

Menanggapi hal tersebut, para pelaku industri asuransi jiwa menilai perlunya standardisasi mengenai transparansi penjualan produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi (PAYDI). 

Baca Juga: Asuransi jiwa sudah bayar klaim covid-19 sebesar Rp 3,74 triliun, sampai semester I

PT BNI Life Insurance mengaku terus berkoordinasi baik di internal maupun dengan asosiasi, terkait kebijakan ini. Sejauh ini BNI Life tetap memprioritaskan kinerja dan keamanan dana nasabah dalam produk unitlink-nya.

GM of Corsec, Legal & Corcomm BNI Life Arry Herwindo mengatakan, yang menjadi kendala dalam memasarkan produk asuransi unitlink adalah kurangnya pemahaman masyarakat terkait produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi.

"BNI Life senantiasa memberikan edukasi asuransi melalui kanal komunikasi digital kami, dengan tujuan agar makin banyak masyarakat yang memahami produk unitlink dan sadar akan pentingnya memiliki produk asuransi," kata Arry kepada Kontan.co.id, Senin (13/9).

Sampai dengan Agustus 2021 pencapaian premi BNI Life sebesar Rp 998 miliar mengalami penurunan jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. 

"Seiring dengan membaiknya kondisi pandemi di Indonesia, kami optimistis iklim investasi juga akan membaik sehingga memberikan dampak positif pada penjualan produk unitlink ke depannya," ujar Arry.

Dalam meningkatkan penjualan unitlink hingga akhir tahun, BNI Life senantiasa menghadirkan produk-produk unitlink yang inovatif dengan manfaat yang lengkap sesuai kebutuhan nasabah.

BNI Life juga mengaku, terus meningkatkan kualitas tenaga pemasar agar bisa menyampaikan manfaat-manfaat produk asuransi BNI Life dengan baik kepada calon nasabah.

Baca Juga: Pilihan Saham Tepat Jadi Pendongkrak Kinerja Unitlink

Sementara itu, menanggapi hal tersebut, Generali Indonesia juga menyatakan, apa pun selama itu baik untuk kepentingan nasabah pihaknya turut mendukung khususnya keamanan investasi yang merupakan prioritas utama.

"Justru kami berharap nasabah bisa lebih teredukasi lagi tentang produk unit link karena produk unit link ini adalah produk yang sudah sangat transparan. Kami berharap yang terbaik saja bagi industri asuransi dan semakin meningkatnya kepercayaan nasabah berinvestasi sekaligus diproteksi dengan produk unit link," ungkap Chief Marketing Officer Generali Vivin Arbianti Gautama.

Vivin menjelaskan, penjualan unit link hingga saat ini tidak mengalami kendala yang berarti, karena di Generali sendiri penjualan produk-produk unit link sudah dilakukan tanpa tatap muka melalui aplikasi iPropose.

Aplikasi ini memfasilitasi tenaga pemasar dan calon nasabah untuk dapat berkonsultasi secara vitual, menentukan produk yang sesuai, pengajuan polis secara online dan pembayaran premi pertama secara online dengan aman dan terverifikasi.

"Namun yang perlu kita perkuat bersama adalah bagaimana bisa memberikan edukasi dan pemahaman yang menyeluruh bagi calon nasabah tentang cara kerja unit link, serta manfaat dan risiko unit link bagi nasabah. Ibarat mobil, unit link adalah kendaraan yang jika digunakan dengan baik dan benar bisa membantu nasabah mencapai tujuan finansialnya, begitupun sebaliknya," jelas Vivin.

Menurutnya, saat ini, nasabah masih memiliki pemahaman yang terbatas tentang investasi, baik secara instrumen, strategi maupun disiplin pengelolaannya.

Baca Juga: Di tengah kinerja indeks negatif, produk unitlink ini mampu beri return tinggi

Untuk itu, Generali saat ini memiliki RoboARMS yang bekerja layaknya asisten virtual, yang membantu memonitor dan menyesuaikan strategi secara adaptif, sesuai dengan kondisi pasar.

Untuk perolehan premi sendiri, hingga semester I-2021 perolehan premi unit link Generali mencapai lebih dari Rp 710 miliar atau berkontribusi sebesar 48%. Adapun kinerja unit link Generali yang sudah dilengkapi dengan fitur Robo ARMS menunjukkan hasil yang positif.

Hingga pertengahan Agustus 2021, kinerja porsi investasi nasabah dengan Robo ARMS, kinerjanya mayoritas 94% di atas IHSG, bahkan di antaranya bisa mencapai 38% di atas IHSG.

"Ini membuktikan Robo ARMS Generali mampu lebih mengoptimalkan kinerja unit link nasabah jika dibandingkan dengan unit link lainnya," kata Vivin.

Vivin menyebut, saat ini maupun masa mendatang, pihaknya merasa bahwa unitlink masih diminati masyarakat mengingat hanya dengan memiliki jenis produk ini, nasabah bisa memiliki manfaat tambahan, seperti manfaat kesehatan dan penyakit kritis.

Di tengah risiko hidup yang semakin meningkat di saat pandemi ini, kesadaran masyarakat akan pentingnya proteksi kesehatan semakin tumbuh, dan ini juga yang mendorong produk unit link semakin diminati.

Selain itu, masih banyak juga segmen masyarakat yang menginginkan efisiensi dalam perencanaan keuangan, di mana menggabungkan proteksi sekaligus investasi untuk jangka panjang.

Baca Juga: Indeks unitlink pendapatan tetap mulai tumbuh positif

Dalam meningkatkan penjualan unitlink hingga akhir tahun, Generali akan terus melakukan edukasi terkait dengan pentingnya memiliki proteksi di masa pandemi ini melalui berbagai macam channel komunikasi, baik social media, melalui tenaga pemasar dan media-media nasional serta melalui virtual event GenTalks sembari kami memberikan informasi-informasi kesehatan terkini.

Dari sisi produk dan jalur distribusi juga akan terus Generali perkuat. Manfaat asuransi tambahan khususnya manfaat kesehatan akan pihaknya optimalkan untuk bisa memenuhi kebutuhan nasabah, sedangkan dari sisi jalur distribusi, digitalisasi dan automatisasi juga terus Generali maksimalkan agar bisa menjangkau semakin banyak orang untuk mendapatkan proteksi.

Direktur Utama PT Asuransi BRI Life Iwan Pasila mengaku, memahami concern OJK tentang banyak pengaduan dari pemegang polis perihal produk unitlink.

"Kalau saya lihat memang harus secara komprehensif diperbaiki dari berbagai sisi, termasuk dari sisi proses pemasaran dan pemahaman nasabah pada saat membeli. Proses pemasaran dan pengelolaan dana oleh Perusahaan Asuransi perlu diatur dengan ketat sehingga dana nasabah dapat dikelola dengan baik dan benar," kata Iwan.

Iwan mengatakan, di BRI Life sendiri, sangat mengedepankan kualitas fund manager yang di pilih untuk mengelola dana Unit Link nasabah, di antaranya dengan memastikan kinerja fund manager yang baik di pasar, dan reputasi pengelola dan pemilik fund manager yang baik di pasar modal.

Pihaknya melihat tantangan pemasaran produk Unit Link ada pada sisi perusahaan asuransi dan dari sisi pemahaman nasabah tentang fund yang tersedia.

Baca Juga: Kinerja unitlink membaik, indeks unitlink pendapatan tetap mulai tumbuh positif

Di BRI Life, pihaknya terus memastikan kualitas tenaga pemasar dapat memenuhi kompetensi yang dibutuhkan dalam memasarkan produk Unit Link melalui training berkala untuk meningkatkan kompetensi tenaga pemasar.

"Sementara, dari sisi tools yang digunakan juga BRI Life membuat story telling untuk memudahkan tenaga pemasar yang menjelaskan fitur produk, tidak hanya sekadar menyajikan produk spesifik. Kami juga melakukan standarisasi tools yang digunakan untuk meminimalkan kesalahan tenaga pemasar dalam menjelaskan tentang fitur produk. Selain itu, kami juga melakukan perubahan asumsi tingkat bunga yang digunakan dalam asumsi perkembangan dana untuk disesuaikan dengan kinerja di BRILife," jelas Iwan.

Sampai dengan Juli 2021, portofolio UL BRI Life menyumbang pendapatan premi hampir Rp 1,3 triliun, tumbuh di atas 30% yoy. BRI Life melihat masih ada ruang untuk tumbuh ke depan, karena kebutuhan nasabah akan proteksi sekaligus kesempatan untuk berinvestasi.

"Namun yang perlu dipastikan adalah proses pemasaran yang baik dan mudah dimengerti oleh calon pemegang polis," sambung Iwan.

Dalam meningkatkan penjualan produk unitlink, BRI Life terus berupaya untuk meningkatkan kompetensi tenaga pemasar sehingga dapat menjelaskan produk unitlink dengan baik dan benar serta mudah dimengerti oleh nasabah. Manfaat yang disajikan harus dapat memenuhi kebutuhan nasabah, termasuk di dalamnya pemilihan jenis fund.

"Kami juga terus mengembangkan produk baru untuk dapat memenuhi kebutuhan nasabah, sehingga tidak hanya bergantung paa satu produk yang ada. Kami terus mengembangkan tools pemasaran yang memudahkan tenaga pemasaran dan nasabah dalam memahami produk yang akan dibeli," imbuh Iwan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×