kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.198.000   7.000   0,32%
  • USD/IDR 16.742   0,00   0,00%
  • IDX 8.099   58,67   0,73%
  • KOMPAS100 1.123   8,34   0,75%
  • LQ45 803   6,91   0,87%
  • ISSI 282   2,37   0,85%
  • IDX30 422   3,62   0,87%
  • IDXHIDIV20 480   0,21   0,04%
  • IDX80 123   1,39   1,14%
  • IDXV30 134   0,51   0,38%
  • IDXQ30 133   0,20   0,15%

Kebijakan Matchmaking OIS BI Dorong Pertumbuhan Likuiditas Perbankan


Senin, 29 September 2025 / 07:46 WIB
Kebijakan Matchmaking OIS BI Dorong Pertumbuhan Likuiditas Perbankan
Dok. Bank Indonesia


Reporter: Tim KONTAN | Editor: Indah Sulistyorini

KONTAN.CO.ID - Peluncuran Matchmaking Overnight Index Swap (OIS) yang mengacu pada suku bunga acuan INDONESIA oleh Bank Indonesia atau BI mendapat respons baik dari ekonom. Chief of Economist Bank Central Asia (BCA) David Sumual menjelaskan, OIS membantu sektor industri perbankan dan finansial untuk memudahkan likuiditas, terutama jangka pendek. Di tengah kondisi ekonomi yang sedang penuh tantangan, OIS menjadi salah satu solusi agar perekonomian negara terus berputar.

Tak hanya dari sisi perekonomian, kebijakan BI tersebut untuk menjaga nilai (hedging) agar harga aset tidak turun ketika terjadi fluktuasi ekonomi. “Jadi sebenarnya pada intinya ini adalah hedging suku bunga. Hedging risiko suku bunga di market itu macam-macam ada perusahaan, ada bank dan asset management. Mereka bisa menggunakan OIS ini untuk hedging terhadap pergerakan suku bunga,” ujar David kepada Tim Kontan pada Jumat, 26 September 2025.

OIS merupakan transaksi berjenis swap, yang mempertukarkan aliran suku bunga yang bersifat tetap (fixed) dan mengambang (float) yang perhitungannya menggunakan basis bunga harian (daily compounding). Transaksi OIS juga memiliki peran yang krusial dalam penguatan suku bunga acuan di pasar uang yang berbasis transaksi.

Transaksi OIS juga punya aspek keberlanjutan bisnis bagi investor. David mencontohkan, investor sudah berinvestasi di Indonesia sudah memprediksi expect return. Namun, karena adanya indikator suku bunga dan valuta asing (valas), nilai expect return dapat berubah yang berpengaruh terhadap margin keuntungan.

Kemudian, matchmaking OIS ini dapat menjadi hedging yang bermanfaat bagi banyak industri. Tidak hanya bagi perbankan, kebijakan OIS ini bepengaruh juga bagi eksportir, importir, dan investor.

David menyampaikan, matchmaking OIS nantinya membantu juga dalam menjaga aset dalam berbagai instrumen. Misalnya, seperti valas yang sudah bisa di-hedging. “Indonesia punya untuk hedging. Ada swap, ada forward, dan lain-lain ya,” tambahnya.

David berharap, kebijakan baru BI ini dapat menyerap market lebih dalam. Peluang ini cukup besar karena hedging dapat membuka market lebih besar karena ada kepastian ekonomi dari bank sentral.

Senada, Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro memaparkan, matchmaking OIS memperdalam dan memperkuat spektrum keuangan di Indonesia, khususnya pelaku bisnis. Potensi perputaran ekonomi pun kian membesar bila transaksi semakin tinggi dan produk yang efisien.

Bagi masyarakat, matchmaking OIS ini membuat koneksi antarbank semakin efisien serta membuat valas derivatif yang membuat pengeluaran semakin efisien. “Bagi dunia usaha, semua yang semakin murah kan semakin menguntungkan untuk masyarakat dan dunia usaha,” jelas Andry.

Andry menilai, kebijakan BI tersebut berada di waktu yang tepat. Kondisi ekonomi yang sedang terbebani oleh pelemahan rupiah membuat investor asing memerlukan produk atau instrumen yang menarik untuk ditempatkan produk dalam negeri.

Sebelumnya, BI bersama OJK dan industri perbankan berkolaborasi dalam acara Penandatanganan Perjanjian Induk Derivatif Secara Bersama dan Launching Matchmaking Overnight Index Swap (OIS) di Jakarta, Jumat (26/9).

Deputi Gubernur Senior BI, Destry Damayanti menuturkan, melalui matchmaking OIS, BI terus memperdalam pasar keuangan melalui peningkatan volume transaksi dan pembentukan harga yang lebih kredibel. Pasar uang fokus diarahkan pada transaksi repo dan Overnight Index Swap (OIS) yang mengacu pada suku bunga acuan INDONIA. Sedangkan di pasar valuta asing, penguatan dilakukan lewat Domestic Non-Deliverable Forward (DNDF) dan FX Swap, dengan referensi kurs JISDOR serta kurs acuan non-USD/IDR.

Matchmaking OIS berfungsi memfasilitasi pencocokan transaksi antarbank sehingga harga terbentuk lebih efisien dan interaksi pasar lebih lancar. Ketersediaan suku bunga acuan berbasis INDONIA juga diharapkan memperkuat mekanisme harga instrumen OIS yang bersifat forward looking. BI mencatat perkembangan positif di pasar valas. Hingga Agustus 2025, rata-rata harian transaksi DNDF mencapai USD212 juta, atau sekitar sepuluh kali lipat lebih tinggi dibanding awal penerapannya pada 2018. Capaian tersebut masih perlu terus ditingkatkan

“Tentunya BI tidak bisa sendirian, perlu sinergi dan kerja sama kita bersama,. Perlu kolaborasi yang kuat untuk memperkuat instrumen finansial yang memperkokoh perekonomian" ujar Destry.

Sejalan dengan itu, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, menilai penggunaan INDONIA sebagai acuan OIS merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kredibilitas, transparansi, dan efektivitas suku bunga rupiah.

OJK berkomitmen melakukan pemantauan, pendampingan, dan mendorong pemanfaatan instrumen berbasis INDONIA agar memberi manfaat optimal bagi stabilitas sistem keuangan.

Selanjutnya: 5 Variety Show Kuliner Korea PD Na yang Bakal Bikin Lapar

Menarik Dibaca: 5 Variety Show Kuliner Korea PD Na yang Bakal Bikin Lapar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×