Reporter: Ferry Saputra | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan pembaruan tarif pada Rabu (2/4). Selain pemberlakuan tarif dasar sebesar 10% untuk hampir semua barang impor yang masuk ke AS, Trump juga memberlakukan tarif timbal balik terhadap sejumlah negara, termasuk Indonesia sebesar 32%.
Mengenai hal itu, Pengamat Asuransi Irvan Rahardjo berpendapat kebijakan tarif Trump dalam jangka pendek tidak akan memengaruhi industri asuransi.
"Namun, kebijakan tersebut akan berpengaruh terhadap industri perasuransian dalam jangka menengah dan panjang," ucapnya kepada Kontan, Minggu (6/4).
Irvan bilang kebijakan itu pada dasarnya akan menekan kurs Rupiah dan akan menaikan biaya impor bahan baku bagi produk-produk ekspor, kemudian memicu menurunnya pendapatan ekspor. Dengan demikian, akan menurunkan produksi sehingga bukan tidak mungkin pelaku usaha akan menerapkan pemutusan hubungan kerja dan mengambil langkah tutup usaha.
Baca Juga: Pemerintah Sedang Hitung Dampak Kebijakan Tarif Impor Trump
Imbasnya, masyarakat akan kesulitan dalam membayar kredit. Hal itu berpotensi besar memengaruhi lini asuransi kredit di industri perasuransian. Dia menilai lini tersebut bisa saja makin parah terimbas dengan adanya potensi kenaikan suku bunga.
Sementara itu, Pengamat Asuransi sekaligus Ketua Umum Komunitas Penulis Asuransi Indonesia (KUPASI) Wahyudin Rahman menilai kebijakan baru dari Trump tersebut dinilai bisa berdampak negatif bagi industri perasuransian, khususnya lini asuransi marine cargo.
Baca Juga: Pemerintah Dikejar Tenggat 9 April 2025 untuk Respon Kebijakan Tarif Resiprokal AS
Dia berpendapat kinerja asuransi marine cargo bisa saja menjadi negatif apabila perang tarif menekan volume perdagangan atau memaksa pengalihan rute yang lebih panjang dan berisiko.
"Tentu saja bisa terjadi kenaikan klaim. Misalnya, disebabkan kerusakan barang, penundaan, maupun risiko geopolitik," ujarnya kepada Kontan, Kamis (3/4).
Oleh karena itu, Wahyudin berpendapat perusahaan asuransi yang menyediakan asuransi marine cargo harus siap menyesuaikan pricing dan cakupan polis agar tetap kompetitif dan menjaga profitabilitas.
Baca Juga: Kebijakan Tarif Trump Dinilai Bisa Berdampak Bagi Lini Asuransi Marine Cargo
Selanjutnya: Morgan Stanley dan Samuel Sekuritas Doyan Jual FILM pada Maret 2025
Menarik Dibaca: Anda Enggak Mau Boros Terus? Coba 7 Cara Melacak Pengeluaran Bulanan Ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News