kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.378.000   -2.000   -0,08%
  • USD/IDR 16.690   14,00   0,08%
  • IDX 8.602   80,24   0,94%
  • KOMPAS100 1.193   12,91   1,09%
  • LQ45 865   7,60   0,89%
  • ISSI 304   4,46   1,49%
  • IDX30 446   2,37   0,53%
  • IDXHIDIV20 515   2,35   0,46%
  • IDX80 134   1,57   1,18%
  • IDXV30 138   1,84   1,35%
  • IDXQ30 142   0,70   0,49%

Kebutuhan Valas Meningkat Akhir 2025: Bank Siap Penuhi Permintaan


Rabu, 26 November 2025 / 20:41 WIB
Kebutuhan Valas Meningkat Akhir 2025: Bank Siap Penuhi Permintaan
ILUSTRASI. Tabungan Valas: Teller menghitung mata uang US Dollar di Bank Negara Indonesia (BNI), JAkarta, Selasa  (23/9/2025). Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), dana pihak ketiga (DPK) valas per Juli 2025 hanya tumbuh 1,6% secara tahunan menjadi Rp 1.342,5 triliun. Pertumbuhan ini lebih kecil dari capaian di bulan sebelumnya yang tumbuh 1,8%. KONTAN/BAihaki/23/9/2025


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jelang akhir tahun 2025, transaksi valuta asing (valas) di sejumlah perbankan meningkat. Hal ini seiring dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat untuk liburan ke luar negeri, dan kebutuhan valas dari pebisnis pada akhir tahun yang juga meningkat.

EVP Corporate Communication and Social Responsibility BCA Hera F. Haryn mengakui transaksi valas BCA tumbuh positif, kendati tak disebutkan angkanya.

Ia menilai pertumbuhan tersebut dipengaruhi fundamental perekonomian domestik maupun global. Di mana, ia melihat pemulihan ekonomi domestik saat ini yang menyebabkan transaksi valas meningkat.

“Karena transaksi valas yang paling banyak dilakukan di BCA adalah transaksi yang berhubungan dengan ekspor-impor dan remittance,” ujar Hera kepada Kontan.co.id.

Hera juga menyebut, kondisi likuiditas valas BCA masih terjaga dalam posisi yang memadai. Ke depan, ia optimistis likuiditas valas akan sejalan dengan proyeksi pertumbuhan transaksi valuta asing, kondisi perekonomian domestik serta global, serta pergerakan nilai tukar rupiah. 

Baca Juga: Berburu Likuiditas Valas Saat Permintaan Kredit Minim

"BCA berkomitmen memenuhi kebutuhan transaksi valas sesuai kebutuhan nasabah dalam berbagai jenis mata uang," katanya.

Senior Executive Vice President (SEVP) Treasury BNI, Ita Tetralastwati juga mengatakan berdasarkan trennya terdapat peningkatan aktivitas transaksi valas terutama pada mata uang  USD dan SGD yang banyak digunakan untuk perjalanan liburan, pembayaran biaya pendidikan, dan aktivitas perdagangan internasional yang biasanya meningkat menjelang tutup tahun, kendati ia tak membeberkan lebih jauh angka pastinya.

Selain itu, kata Ita, lebih banyak nasabah yang melakukan pembelian valas karena kebutuhan pembayaran kewajiban di akhir tahun termasuk liburan. Namun transaksi penjualan valas juga dilakukan terutama oleh nasabah korporasi yang memiliki surplus Devisa Hasil Ekspor (DHE).

"BNI juga melihat permintaan dari segmen korporasi dan ritel diproyeksikan terus meningkat sejalan dengan pertumbuhan perdagangan dan kebutuhan individu," tambahnya.

Sejalan dengan itu, kondisi likuiditas valas dalam mata uang dolar AS di BNI disebut Ita saat ini cukup untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan aset dan pinjaman jatuh tempo sampai akhir 2025.

Baca Juga: Strategi Bank Jaga Likuiditas Valas di Tengah Penurunan BI Rate

Ia juga optimistis dengan kondisi likuiditas valas hingga akhir tahun, dengan kontribusi utama yang berasal dari dana murah (CASA) yang berkelanjutan untuk memperkuat likuiditas BNI. 

Berbeda dengan PT Bank CIMB Niaga yang mengaku belum melihat adanya lonjakan pada transaksi valas jelang akhir tahun ini.

"Kami belum melihat ada lonjakan utk valas saat ini. Likuiditas valas kami sangat cukup dengan LDR valas yang rendah di bawah 70%," kata Presiden Direktur CIMB Niaga Lani Darmawan.

Lebih lanjut Lani menjelaskan, bahwa saat ini mayoritas transaksi nasabah untuk liburan sudah menggunakan digital payment termasuk kartu kredit maupun debit, jadi ia tidak melihat banyaknya lonjakan permohonan valas pada akhir tahun.

Baca Juga: BI Rate Dipangkas, Perbankan Harap Likuiditas Valas Melonggar di Semester II-2025

Selanjutnya: Menkeu Purbaya: Pemerintah Siapkan Bea Keluar Batubara Mulai 2026

Menarik Dibaca: Hujan Ekstrem Landa Provinsi Ini, Cek Peringatan Dini Cuaca Besok (27/11) dari BMKG

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag

Video Terkait



TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×