Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menjaga keseimbangan antara kualitas dan kuantitas debitur pada bank digital penting untuk menjaga agar bisa tumbuh berkesinambungan.
Memiliki jumlah nasabah besar tapi punya saldo kosong dan tidak menggunakan rekeningnya bertransaksi tidak akan ada gunanya. Oleh karena itu, penting bagi bank digital mendorong peningkatan pengguna aktif yang tercermin dari monthly active users (MAU) jika ingin bisnisnya tumbuh dan berkembang.
PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) salah satu bank digital yang tidak mau asal jor-joran melakukan akuisisi nasabah. Perseroan lebih fokus untuk mendorong peningkatan jumlah pengguna aktif bulanan. Hingga pertengahan Mei 2024 Allo Bank telah berhasil memperoleh sembilan juta nasabah.
"Kami akan tumbuh dengan lebih berfokus pada nasabah berkualitas daripada sekedar meningkatkan jumlah nasabah, sesuai dengan target market perusahaan," ungkap Direktur Utama Allo Bank Indra Utoyo kepada kontan.co.id, Kamis (16/5).
Baca Juga: Tok! Bank Syariah Indonesia (BRIS) Bakal Bagikan Dividen Senilai Rp 855,56 Miliar
Indra menerangkan, Secara umum, transaksi nasabah Allo Bank masih didominasi oleh pembayaran QRIS dan transfer melalui BI Fast, walau kata Indra perusahaan juga mencatatkan pertumbuhan yang baik di fitur-fitur lainnya termasuk Bill Payment. Secara persentase, tren transaksi pembayaran di Allo Bank meningkat hingga hampir 13% QoQ.
Adapun terkait beban biaya, ratio BOPO Allo Bank per kuartal I-2024 adalah sebesar 61% yang mencerminkan efisiensi biaya operasional. Indra menyebut, sebagai Bank umum berbasis digital, Allo Bank masih banyak melakukan pengembangan Teknologi Informasi untuk mendukung strategi pengembangan produk, layanan dan customer engagement dan experience.
Kata Indra, saat ini Allo Bank baru saja menyelesaikan pembangunan data center active-active yang baru dan juga pengembangan infrastruktur TI lainnya.
Di samping itu, Allo Bank juga terus menerus mengantisipasi kondisi rawan terhadap kejahatan cyber crime yang dapat mempengaruhi pendapatan dan reputasi Bank melalui peningkatan sistem keamanan digital secara komprehensif dan peningkatan kualitas SDM agar lebih kompeten sebagai upaya untuk melindungi data nasabah.
Adapun PT Bank Neo Commerce Tbk (BNC) mencatat hingga saat ini telah memiliki lebih dari 26 juta pengguna sejak transformasinya hampir empat tahun lalu.
Pada tahun ini, BNC juga lebih berfokus untuk meningkatkan keaktifan pengguna yang sudah ada, dengan terus menyediakan layanan keuangan dan produk-produk finansial yang mampu menjadi solusi atas permasalahan yang dihadapi oleh nasabah dan masyarakat secara umum terkait transaksi keuangan.
Aditya Windarwo, Direktur Bisnis PT Bank Neo Commerce Tbk mengatakan, dalam upaya menarik minat masyarakat untuk menggunakan layanan dari BNC, bunga dana bukan lagi menjadi satu-satunya cara BNC untuk menarik minat masyarakat untuk menjadi lebih aktif dalam menggunakan layanan keuangan yang ditawarkan, khususnya melalui aplikasi neobank.
"Kini, BNC lebih mencoba untuk meningkatkan keaktifan nasabah dengan memberikan pilihan layanan dan produk yang luas dan atraktif, yang mampu memenuhi kebutuhan mereka dan juga mudah diakses, karena seluruh layanan tersebut berada di dalam satu aplikasi, yaitu aplikasi neobank," ujar Aditya.
Baca Juga: Citi Indonesia Rampungkan Kredit Sindikasi Untuk CPIN Senilai US$ 200 juta & Rp 7,5 T
Selain itu, kata Aditya BNC kini juga telah melayani kalangan nasabah yang lebih luas, meliputi nasabah perorangan, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), hingga nasabah korporasi, seiring dengan semakin lengkapnya layanan dan produk yang tersedia di BNC, baik di aplikasi neobank maupun melalui corporate internet banking (CIB). Salah satu layanan yang tahun ini gencar BNC tawarkan untuk nasabah korporasi adalah layanan payroll.
BNC pun optimis dengan semakin lengkapnya layanan keuangan yang tersedia di aplikasi neobank dan CIB, mampu meningkatkan pengguna aktif BNC semakin jauh lagi.
Bank Raya juga menjadi salah satu bank digital yang fokus mendorong peningkatan jumlah pengguna aktif bulanan. Pada triwulan I/2024 pengguna Raya Apps telah mencapai lebih dari 832 ribu nasabah, angka tersebut meningkat 12% secara tahunan atau year on year (YoY) dari tahun sebelumnya.
Adapun pertumbuhan digital saving mencapai 27,5% YoY pada triwulan 1 2024 menjadi sebesar Rp 905,6 miliar. Peningkatan juga terjadi di frekuensi transaksi Aplikasi Raya sebesar 21% YoY sehingga pada Maret 2024 tercatat sebesar 234 ribu transaksi dengan pertumbuhan transaksi rata-rata per bulan sebesar 10%. Sementara itu rata-rata saldo per user sebesar Rp 1,1 juta.
"Sejak awal tahun 2024, Bank Raya telah memperkenalkan berbagai fitur baru seperti QRIS, Saku Bareng dan Saku Bisnis. Bank Raya terus mendorong peningkatan user experience dalam aplikasi Raya dengan terus menambah beragam produk dan fitur baru yang memudahkan masyarakat dalam bertransaksi perbankan sehari-hari," ungkap Sekretaris Perusahaan Bank Raya Ajeng Putri Hapsari.
Ajeng mengatakan, hingga akhir tahun ini pihaknya terus berupaya untuk menumbuhkan jumlah nasabah baru yang disertai dengan peningkatan keaktifan dalam bertransaksi, terkait hal tersebut pihaknya terus berinovasi dalam pengembangan aplikasi menyesuaikan dengan kebutuhan nasabah dalam bertransaksi dan mengelola keuangan.
Menurut Ajeng, nasabah yang tidak bertransaksi merupakan potensi yang harus digali oleh setiap bank digital, oleh karena itu maka diperlukan inovasi yang menyasar dengan tepat kebutuhan masyarakat dalam bertransaksi, sehingga angka nasabah yang bertransaksi akan terus bertumbuh.
Lebih lanjut Ajeng menyebut, acquisition strategy yang diluncurkan oleh Bank Raya di-desain agar dapat langsung dirasakan oleh user, untuk peningkatan transaksi melalui kemudahan fitur serta optimalisasi secara langsung melalui berbagai promo-promo menarik untuk transaksi di beberapa merchant.
Adapun Seabank Indonesia mencatatkan jumlah nasabah hingga saat ini mencapai hampir 12 juta nasabah.
"Hingga akhir 2023, nasabah SeaBank telah mencapai angka 10 juta nasabah. Jumlah nasabah SeaBank terus meningkat, di akhir kuartal I-2024 terjadi peningkatan hampir 2 juta nasabah. Sehingga kini sudah hampir 12 juta nasabah SeaBank," ujar Sasmaya Tuhuleley, Direktur Utama SeaBank Indonesia.
Pihaknya pun berusaha untuk mencapai hingga 20 juta nasabah hingga akhir tahun ini. Oleh karena itu, untuk menarik lebih banyak nasabah Seabank berupaya menghadirkan beragam inovasi fitur yang relevan seperti QRIS, transfer grup, dan lain-lain.
"Kami juga menghadirkan promo-promo menarik seperti, Flash Deal Friday yang merupakan promo penawaran deposito sampai dengan 6,5% setiap hari Jumat pukul 15:00 WIB. Selain itu SeaBank Bayar Instan di aplikasi Shopee, dimana nasabah dapat membayar belanjaan menggunakan SeaBank secara cepat dengan voucher diskon yang menarik," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News