kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.476.000   8.000   0,54%
  • USD/IDR 15.855   57,00   0,36%
  • IDX 7.134   -26,98   -0,38%
  • KOMPAS100 1.094   -0,62   -0,06%
  • LQ45 868   -3,96   -0,45%
  • ISSI 217   0,66   0,31%
  • IDX30 444   -2,90   -0,65%
  • IDXHIDIV20 536   -4,36   -0,81%
  • IDX80 126   -0,06   -0,05%
  • IDXV30 134   -2,14   -1,58%
  • IDXQ30 148   -1,23   -0,83%

Jumlah Pemain Terus Bertambah, Bisnis Bank Digital Kian Bergairah


Selasa, 27 Februari 2024 / 19:50 WIB
Jumlah Pemain Terus Bertambah, Bisnis Bank Digital Kian Bergairah
ILUSTRASI. Suasana booth perbankan digital di sebuah pusat perbelanjaan, beberapa waktu lalu (/6/02/2023). KONTAN/Baihaki


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jumlah pemain bank digital satu per satu kian bertambah. Alhasil, persaingan industri perbankan digital pun semakin ketat dan bergairah.

Terbaru, ada PT Krom Bank Indonesia Tbk (BBSI) yang resmi meluncur dengan aplikasi Krom pasca diakuisisi Kredivo Group pada 2022 lalu. Artinya, bank ini siap menyaingi bank-bank digital yang lebih dulu ada.

Presiden Direktur Krom Bank Anton Hermawan mengungkapkan bahwa tahun ini fokus untuk menjaring Dana Pihak Ketiga (DPK) dengan tawaran bunga yang tinggi mencapai 8,75%. Sembari, tetap menggenjot kredit yang disalurkan.

Untuk penyaluran kredit, Anton bilang di beberapa tahun awal ini akan mengoptimalkan dana yang berasal dari modal. Maklum, Krom Bank memiliki rasio permodalan yang sangat tebal mencapai 191,75%.

Baca Juga: Bunga Simpanan Tinggi Tetap Jadi Cara Jitu Bank Digital Incar Dana Nasabah

Ia melihat modal ini memang lebih baik digunakan untuk penyaluran kredit dibandingkan untuk investasi. Mengingat, penggunaan modal bisa memberikan biaya dana yang murah sembari mengumpulkan DPK yang lebih besar.

”Tetapi yang harus dicari adalah keseimbangan antara kapan mengeluarkan modal dan berapa besar pencapaian DPK yang kita dapatkan,” ujarnya.

Sementara itu, untuk mampu bersaing dengan bank digital yang lainnya, Anton bilang saat ini akan menggenjot kredit melalui channeling dengan ekosistem yang dimiliki saat ini yaitu Kredivo Group. Namun, ia juga menegaskan ke depannya tak hanya akan eksklusif dengan ekosistem itu saja.

Ia menyebutkan saat ini sudah ada beberapa mitra fintech yang sedang dalam pembicaraan kerja sama. Tak hanya itu, pembuatan produk digital loan juga akan segera dilakukan.

”Kalau dulu itu kredit kita 70% disalurkan secara konvensional, nantinya digital loan akan kita arahkan agar lebih mendominasi,” ujarnya.

Dengan jumlah perbankan digital yang lebih ramai, Direktur Kepatuhan & Corporate Secretary Bank Jago Tjit Siat Fun mengungkapkan bahwa pihaknya melihat masih banyak segmen potensial yang belum terlayani oleh perbankan.

Oleh karenanya, ia melihat persaingan akan membawa dampak positif bagi nasabah. Di mana, perbankan digital juga mempunyai cara yang berbeda-beda tergantung pada ekosistem yang dimiliki. 

Baca Juga: Bank Krom Resmi Meluncurkan Krom Digital Banking Menyasar Generasi Muda

“Ke depan, kami akan terus memperdalam kolaborasi dengan ekosistem digital yang sudah ada dan memperluas ekosistem baru untuk terus memberikan produk keuangan pada nasabah,” ujarnya.

Presiden Direktur BCA Digital Lanny Budiati menyadari bahwa dengan banyaknya bank digital di Indonesia maka persaingan akan menjadi ketat. Namun, itu mendorong bank-bank untuk berlomba menyediakan produk yang relevan untuk nasabah.

Dalam hal ini, Lanny bilang pihaknya diuntungkan dengan bergabung dalam ekosistem BCA. Sebab, ada kepercayaan yang sudah terbangun dari mata nasabah. 



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek)

[X]
×