kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kembali Cetak Rekor, Laba BRI Tembus Rp 60 Triliun di Tahun 2023


Rabu, 31 Januari 2024 / 05:11 WIB
Kembali Cetak Rekor, Laba BRI Tembus Rp 60 Triliun di Tahun 2023
ILUSTRASI. BRI cetak rekor laba setelah mengantongi Rp 60 triliun di tahun 2023


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) kembali mencetak rekor kinerja sepanjang tahun 2023. Dalam periode setahun, bank pelat merah ini mencatatkan laba bersih konsolidasian senilai Rp 60,4 triliun.

Catatan laba tersebut merupakan rekor tertinggi yang dicatatkan BRI sepanjang sejarah. Di mana, laba tertinggi sebelumnya dicatatkan pada tahun sebelumnya yang mencapai Rp 51,4 triliun.

Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan (31/1), laba bank yang fokus pada wong cilik ini ditopang oleh kenaikan pendapatan bunga bersih yang tercatat sebesar Rp 135,18 triliun. Tahun sebelumnya, pendapatan bunga bersih BRI hanya senilai Rp 124,59 triliun.

Tak hanya itu, pendapatan non bunga BRI juga tercatat naik sekitar 12,61% secara tahunan (YoY) menjadi Rp 53,29 triliun. Kontribusi terbesar berasal dari pos komisi dan administrasi yang mencapai Rp 20,74 triliun.

Baca Juga: BRI Sediakan Layanan Ultra Mikro Mulai dari Pinjaman Hingga Gadai di Agen BRILink

Di sisi lain, laba BRI juga tertahan oleh kenaikan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) dalam periode 2023. CKPN BRI tercatat naik sekitar 7,81% YoY menjadi sebesar Rp 29,52 triliun.

Dari sisi penyaluran kredit, BRI mampu mencatatkan pertumbuhan kredit 11,2% menjadi Rp 1.266,4 triliun. Pertumbuhan tersebut sedikit lebih tinggi dari kredit secara industri yang sekitar 10,4% YoY.

Alhasil, aset bank yang menjadi induk holding ultra mikro ini tercatat semakin jumbo mencapai Rp 1.965 triliun. Kenaikan aset yang berhasil dicapai oleh BRI mencapai sekitar 5,36% YoY.

Di saat pertumbuhan kredit yang mampu tumbuh dengan baik, tampaknya bayang-bayang likuiditas ketat juga terjadi di BRI. Mengingat, Dana Pihak Ketiga (DPK) BRI hanya tumbuh mini 3,85% YoY menjadi Rp 1.358,32 triliun.

Instrumen deposito menjadi yang tumbuh paling cepat dari Rp 435,48 triliun menjadi Rp 484,26 triliun. Sementara, instrumen giro mengalami penurunan dari Rp 349,76 triliun menjadi Rp 346,12 triliun.

Hal tersebut juga tercermin dari rasio Loan Deposit Ratio (LDR) yang mengalami kenaikan berada di level 84,2%. Pada tahun sebelumnya, LDR BRI tercatat di level 79,17%.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×