kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kembangkan digitalisasi, BNI optimistis rasio BOPO terjaga


Minggu, 27 Juni 2021 / 11:29 WIB
Kembangkan digitalisasi, BNI optimistis rasio BOPO terjaga
ILUSTRASI. Nasabah melakukan transaksi di?kantor cabang BNI, Jakarta/pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo.


Reporter: Amanda Christabel | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Digitalisasi di sektor perbankan nyatanya mampu mendongkrak bisnis bank di masa pandemi. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) berhasil melakukan inovasi digital dan sejumlah otomasi proses bisnis, yang membuat BNI menjadi lebih efisien. Hal ini memberikan dampak yaitu semakin membaiknya rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) BNI. Tercatat, per Mei 2021 berada di angka 79,3% atau membaik dari posisi akhir tahun 2020 yang berada di level 93,3%.

Corporate Secretary BNI Mucharom mengatakan BOPO bank bersandi bursa BBNI ini masih berada di bawah rata-rata industri hingga saat ini. 
“Kami memproyeksikan BOPO tahun ini akan lebih baik dari tahun lalu,” ujar Mucharom kepada Kontan.co.id, Jumat (25/6).

Mucharom menyatakan, peningkatan current account saving accout (CASA) dan fee based income menjadi sasaran utama perseroan untuk menjaga rasio BOPO. 

“Langkah-langkah yang kami siapkan dalam rangka menghimpun CASA dan menciptakan sumber fee based income adalah penguatan BNI Mobile Banking sebagai fasilitas layanan perbankan yang dominan untuk digunakan para nasabah ritel,” terang Mucharom.

Baca Juga: Bank BNI menerapkan green banking di Hutan Organik Megamendung

Per Maret 2021, jumlah pengguna BNI Mobile Banking mencapai 8,56 juta atau tumbuh 58,4% dibandingkan dengan posisi yang sama tahun lalu yang berada di angka 5,41 juta nasabah. Mucharom menjelaskan, dari segi nilai transaksi tercatat Rp138 triliun pada Maret 2021 atau tumbuh 33,2% dibandingkan pada Maret 2020 yang sebesar Rp103 triliun.

“Tingginya animo pengguna BNI Mobile Banking disebabkan oleh fitur-fitur yang tersedia didalamnya. Seperti Biometric Login, User-ID Auto Filling, Point+ Integration, Account Opening, Loan Aplication, Credit Card Integration, hingga tersedianya QR Payment. Pengembangan akan terus dilakukan ke depan, antara lain dengan menanamkan fitur Personal Finance Management hingga SME Solution Integration,” terang Mucharom.

Selain dari BNI Mobile Banking, Mucharom menyatakan penguatan BNI Direct dan Integrated Portal juga menjadi salah satu langkah BNI untuk menjaga rasio BOPO. BNI Direct dirancang bagi nasabah untuk dapat melakukan transaksi perbankan secara menyeluruh menggunakan portal dan aplikasi yang meliputi fitur layanan Payment Management, Collecting Management, Liquidity Management, Value Chain Management, dan Open Banking Solution. Tercatat, peningkatan kontribusi penarikan dana murah bagi perseroan sebesar Rp231 triliun atau 53% dari total CASA yang dihimpun BNI pada kuartal pertama tahun 2021.

BNI juga menyiapkan API Digital Service BNI yang sudah mulai dipersiapkan sejak 2018. “Saat ini, BNI telah sanggup menyediakan 238 pelayanan yang telah digunakan oleh lebih dari 3.000 klien,” pungkas Mucharom.

Selanjutnya: BNI Biayai Proyek Panas Bumi Senilai US$ 34 Juta

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×