Reporter: Ferrika Sari | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) terus mengembangkan inovasi dan digitalisasi produk untuk memberikan layanan terbaik bagi nasabah dan masyarakat Indonesia.
BSI Mobile misalnya, akan menjadi salah satu aplikasi perbankan terlengkap untuk melayani seluruh kebutuhan nasabah baik kebutuhan finansial, sosial maupun spiritual.
Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan, saat ini pihaknya sudah memperkuat e-channel untuk melayani transaksi nasabah yang sejalan dengan perkembangan teknologi. Dengan begitu, masyarakat lebih memilih bertransaksi mobil ketimbang datang ke cabang.
“Mobile banking saat sudah jadi andalan BSI. Sekarang transaksi di BSI melalui e-channel mencapai 95% dan hanya 5% yang ke cabang. Kami terus berinovasi menghadirkan beyond banking services untuk mobile banking," kata Hery dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, beberapa waktu lalu.
Melalui mobile banking BSI, nasabah juga bisa melakukan pembelian emas, penyaluran ZISWAF, membuka rekening online, mengajukan pembiayaan, melihat waktu sholat, dan berbagai kegiatan perbankan lainnya.
Baca Juga: Pasca rights issue aset Bank Rakyat Indonesia (BBRI) jadi terbesar
BSI juga berperan sebagai lokomotif pengembangan dan membangun ekonomi syariah di Indonesia menjadi lebih kuat. Salah satunya lewat kolaborasi dengan berbagai stakeholders. Dengan begitu, BSI bisa menghimpun dana lebih besar lewat optimalisasi dana ZISWAF dan menyalurkan pembiayaan ke berbagai sektor industri halal.
Sementara Wakil Presiden Ma’ruf Amin, mengatakan bahwa industri halal dikembangkan secara dengan lebih komprehensif dan berkesinambungan. Oleh karena itu, sektor perbankan syariah diharapkan bisa menjadi sumber pembiayaan, khususnya industri halal.
Terlebih, pertumbuhan pembiayaan syariah cukup tinggi. Bank Indonesia (BI) mencatat, industri jasa keuangan syariah telah menyalurkan pembiayaan Rp 434,52 triliun pada 2020. Nilai itu naik 6,27% dari tahun sebelumnya.
“Sudah ada link and match antara kebutuhan ekonomi syariah dengan pembiayaan syariah dari sisi sektoral usaha. Seiring dengan tuntutan dinamika pasar di era digital, lembaga keuangan syariah dituntut untuk lebih adaptif dengan menciptakan produk dan layanan yang sesuai dengan kebutuhan pasar," pungkas dia.
Selanjutnya: Bank Mandiri targetkan penjualan ORI020 capai Rp 1,5 triliun, ini alasannya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News