Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. PT Bank Central Asia Tbk (BCA) ikut mendukung perkembangan bisnis financial technology (fintech) dan e-commerce di dalam negeri. Salah satunya dengan meluncurkan Application Program Interface (API) guna mendukung para pebisnis ritel terkoneksi dengan online.
Wakil Presiden Direktur BCA Armand W. Hartono menyebut, pembuatan API hasil kerja sama dengan beberapa perusahaan fintech. Harapannya dengan adanya API yang ditawarkan BCA dapat menjadi solusi perbankan guna mendorong transaksi pembayaran produk yang murah.
"Seiring perkembangan inovasi dan teknologi yang pesat saat ini, bisnis ritel dihadapkan pada peluang sekaligus tantangan berupa alur transaksi perdagangan lintas batas bahkan global," pukas Armand dalam acara Internet Retailing Expo 2017, Rabu (18/1).
Executive Vice President Strategic Information Technology BCA, Hermawan Thendean menambahkan, BCA menggelontorkan biaya sekitar Rp 4 miliar untuk investasi di API ini. "Tapi kalau untuk digital banking saya rasa tidak akan berakhir investasinya, pasti besar sekali," ujarnya.
BCA menghabiskan waktu selama enam bulan untuk persiapan program ini. Setelah diluncurkan secara resmi pada tanggal 9 Januari 2017, sudah ada 17 perusahaan e-commerce yang mau bekerja sama. "Diharapkan sedikitnya hingga akhir tahun ada 100 e-commerce yang bergabung," ujarnya.
Armand menyebutkan, total nasabah yang terkoneksi digital ada sekitar 14 juta nasabah, sementara untuk volume transaksi dalam satu hari sedikitnya sebanyak 15 juta hingga 18 juta transaksi. "Mobile banking dan internet banking masing-masing hampir seimbang," tambahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News