kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kembangkan Platform Digital, Multifinance Tingkatkan Belanja Modal Tahun Depan


Minggu, 26 Desember 2021 / 18:41 WIB
Kembangkan Platform Digital, Multifinance Tingkatkan Belanja Modal Tahun Depan
ILUSTRASI. Multifinancce./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/30/05/2021.


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren digitalisasi pada perusahaan multifinance tampaknya terus berkembang, beberapa perusahaan pun berlomba-loma dalam memutakhirkan digitalisasi dengan menyiapkan dana untuk belanja digital di tahun depan.

Beberapa multifinance pun mulai berlomba menggelar beragam layanan via kanal digital serta makin berani merogoh kocek dalam terkait belanja modal atau investasi sektor Teknologi Informasi (TI).

Misalnya saja Clipan Finance yang sudah mempersiapkan budget capex-nya di tahun depan dalam mengembangkan digitalisasi. Direktur Utama Clipan Finance Harjanto Tjitohardjojo menyebut, capex di tahun depan diperkirakan masih sama dengan tahun ini yaitu senilai Rp 20 miliar.

“Saya sedang menunggu perhitungan vendor untuk membuat aplikasi baru, karena kami ada rencana membuat aplikasi untuk digunakan pada produk Dana Tunai,” kata Harjanto kepada kontan.co.id, Jumat (24/12).

Baca Juga: Kinerja Saham Multifinance Diproyeksi Moncer pada Tahun Depan

Hingga September kemarin, Clipan Finance telah merealisasikan capex mencapai Rp 12,9 miliar. Adapun, Harjanto bilang di sisa tahun ini, pihaknya akan masih menggunakan budget capex tersisa untuk belanja IT, leasehold improvements dan kendaraan operasional.

Sementara itu kata Harjanto, penyaluran pinjaman secara digital di tahun 2021 rata-rata Rp 5 miliar per bulan. "Masih kecil dibanding total portofolio. Tapi kami yakin, ke depan akan terus terjadi pertumbuhan pembiayaan pinjaman secara digital ke Multifinance," ucap Harjanto.

Dalam memutakhirkan digitalisasi ke depan, perusahaan menyiapkan strategi yaitu, menjalankan partnership dengan digital platform dalam mengakuisisi bisnis /mendapatkan leads, selain itu, pembuatan aplikasi digital untuk bisnis Clipan, pengembangan Credit Engine Machine, dimana proses Credit melalui jalur-jalur digital.

"Kami juga melakukan partnership dengan digital platform/E-Commerce dalam layanan pelanggan, pencarian unit/customer hilang/writeoff melalui Vendor Digital yang disebut Skip Tracing, dan rencana pelaksanaan dua event digital Clipan Panin Expo," tandas Harjanto.

Tak kalah, PT CIMB Niaga Auto Finance juga telah difokuskan perusahaannya untuk IT dan digitalisasi sejak tahun 2020 dengan meluncurkan CNAF Mobile. Secara berangsur, belanja capex CNAF mencapai Rp 51 miliar di tahun 2020, dan Rp 40 miliar di tahun 2021.

Kendati demikian, CNAF akan menurunkan budget capexnya menjadi sekitar Rp 30 miliar - Rp 35 miliar di tahun depan. “Belanja capex sudah mulai dilakukan di tahun 2020 hingga tahun depan nilai capex cenderung turun. Untuk tahun depan, CNAF lebih menambahkan beberapa fitur yang melengkapi digitalisasi,” ujar Presiden Direktur CNAF, Ristiawan Suherman.

Ristiaean mengatakan, capex IT di tahun depan akan fokus pada optimalisasi infrastruktur dan keamanan untuk memenuhi standar kebutuhan digitalisasi dan otomasi proses termasuk di dalamnya adalah rencana pengembangan server berbasis cloud.

Mengusung value proposition cepat dan mudah (speed and simple), pihaknya memang terus berupaya melakukan berbagai inovasi digitalisasi perusahaan dalam rangka meningkatkan customer experience atau kepuasan pelanggan.

"Dimana di tahun 2022 ini, strategi CNAF adalah lebih melengkapi digitalisasi dengan beberapa penambahan fitur CNAF mobile dengan beberapa fitur after sales service seperti informasi pembayaran, penambahan fasilitas maupun modul referral," kata Ristiawan.

Baca Juga: Kenaikan Suku Bunga Dinilai Tak Berdampak pada Penerbitan Obligasi Multifinance

Saat ini penyaluran pembiayaan CNAF hampir 100% sudah menggunakan CNAF Mobile, sampai dengan November 2021 total penyaluran pembiayaan CNAF sebesar Rp 4,9 triliun naik 42,7% dibandingkan dengan November 2020 yang sebesar Rp 3,4 triliun (YoY).

Tak berbeda jauh, dalam rangka pengembangan digitalisasi, Mandiri Tunas Finance (MTF) juga akan memfokuskan pada penguatan channel bisnis melalui digital, percepatan proses kredit, dan juga maksimalisasi pelayanan nasabah melalui digital di tahun depan.

Kendati saat ini kontribusi kanal digital masih kecil, yaitu di bawah 5%. Tetapi, Direktur MTF William Francis ingin mengejar kontribusi menjadi 20%, terutama di bisnis multiguna.

Oleh karena itu, di tahun depan MTF akan menyiapkan anggaran belanja modal (capex) 50% lebih tinggi dari tahun ini. Sebagai gambaran, MTF memiliki budget capex di tahun ini mencapai Rp 21 miliar. "Tahun depan budget capex terbesar akan tetap dialokasikan untuk menunjang digitalisasi dan pembelian perangkat terkait IT untuk melakukan support terhadap bisnis," ungkap William.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×