CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.880   0,00   0,00%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

Kemenkop UKM minta asosiasi turun tangan atasi gagal bayar koperasi


Jumat, 21 Februari 2020 / 20:23 WIB
Kemenkop UKM minta asosiasi turun tangan atasi gagal bayar koperasi
ILUSTRASI. Ilustrasi Belanja dari Kasus Koperasi Pandawa


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Koperasi dan UKM meminta Asosiasi Koperasi Simpan Pinjam Indonesia (Askopindo) untuk turun tangan mengatasi koperasi yang mengalami gagal bayar. Juga Askopindo bisa mengarahkan program koperasi naik kelas untuk sektor usaha skala besar masuk ke komoditi pangan, maritim dan teknologi.

Baca Juga: Kemenkop dan UKM bertekad mengurangi dominasi susu impor

Selain itu, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki mengatakan, koperasi simpan pinjam harus melakukan modernisasi. Caranya dengan penerapan teknologi dan transparansi, agar peningkatan pelayanan terhadap anggota semakin bagus.

"Modernisasi dan transparansi ini penting supaya koperasi bisa tumbuh kembang di era digital," kata Teten dalam keterangan tertulis pada Jumat (21/2).

Menurutnya, modernisasi juga sebagai langkah untuk menghadapi persaingan zaman dari financial technology. Bila tidak menguntungkan, anggota bisa meninggalkan koperasi.

Ketua Askopindo Sahala Panggabean menyatakan, selama ini ada kesan koperasi dipinggirkan. Seharusnya, kata dia, pemberdayaan koperasi bisa berjalan terus.

"Walaupun kejelekannya kita tahu. Ada koperasi yang dimainkan oknum. Misalnya Langit Biru, Cipaganti dan Indosurya yang gagal bayar. Itu karena uang anggota diinvestasikan ke jangka panjang. Tidak tepat itu," tandas Sahala.

Baca Juga: Setelah KUR dan UMi, Kemkop UKM godok skema pembiayaan baru

Ia mengakui, saat ini ada sekitar 140.000 koperasi simpan pinjam, namun sulit untuk disatukan. Ia berharap, ke depannya Koperasi simpan pinjam bisa bersatu. Sembari mengoreksi diri, agar koperasi menjadi bisnis yang bagus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×