Reporter: Ahmad Ghifari | Editor: Handoyo .
“Masyarakat harus bangga dengan budayanya, aplikasinya bisa dalam bentuk hunian dan segala hal yang melengkapinya. Sehingga setiap Homestay dan ekosistemnya nanti memiliki ciri khas masing-masing," jelas Anneke Prasyanti.
Di Lombok misalnya, Anneke Prasyanti bilang bentuk rumahnya berbeda dengan rumah di destinasi lain, berikut aktivitas dan kulinernya. Hal ini yang menjadi nilai jual bagi wisatawan dan akan menjadi pemenuhan salah satu poin dari Sapta Pesona, yaitu kenangan. Kenangan akan sesuatu tempat dan kegiatan, selalu akan membawa mereka kembali ke tempat tersebut.
Direktur SMF, Trisnadi Yulrisman mengatakan bahwa program pembiayaan homestay ini adalah bagian dari komitmen SMF membantu program pemerintah mengembangkan destinasi wisata nasional.
Baca Juga: Pengelola jalan tol Pemalang-Batang siapkan pintu tol baru dan rest area
“SMF berharap masyarakat dapat memanfaatkan pembiayaan homestay ini untuk membangun/ memperbaiki kamar rumah yang akan disewakan kepada wisatawan sehingga dapat mendatangkan penghasilan bagi pemilik dan menciptakan lapangan kerja,” ungkap Trisnadi.
Ketua BUMDes Mandalika, Emur, menyebutkan pihaknya menerima baik program kredit kemitraan yang ditawarkan dan akan bersinergi dengan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dalam rangka penyaluran pembiayaan dari SMF kepada para pengelola homestay di daerah tersebut. Dia juga mengharapkan adanya pembinaan dan pengawalan lebih lanjut untuk menggulirkan dana yang diterima secara tepat guna.
"Kami sangat senang. Program ini sangat bermanfaat dan menguntungkan bagi masyarakat. Kami juga mengharapkan adanya pengawasan sehingga pada saat penyaluran dana akan berjalan lancar," jelas Emur dalam siaran pers yang diterima Kontan.co.id, Kamis (24/10).
Baca Juga: Ini pekerjaan rumah bagi menteri pariwisata dan ekonomi kreatif yang baru
Emur mengatakan, Pengembangan Homestay di destinasi pariwisata ini selaras dengan amanat Presiden Republik Indonesia yang mengharapkan bahwa pariwisata Indonesia dapat terus diperkuat dan dikembangkan menjadi sektor strategis dan pilar pembangunan perekonomian nasional.
Selain itu, pariwisata Indonesia juga diharapkan dapat mencapai target kunjungan wisatawan mancanegara sebesar 20 juta dan pergerakan wisatawan nusantara sebesar 275 juta perjalanan pada tahun 2019 ini.
Adapun sebelumnya pada 11 Februari 2019, sebagai langkah awal Kemenpar dan SMF telah melakukan penyaluran Program Kemitraan homestay bekerja sama dengan BUMDes di dua destinasi wisata lain yakni Desa Wisata Samiran, Kecamatan Selo, Boyolali, Jawa Tengah dan Desa Wisata Nglanggeran, Kecamatan Pathuk, Gunung Kidul, Yogyakarta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News