CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.527.000   14.000   0,93%
  • USD/IDR 15.675   65,00   0,41%
  • IDX 7.287   43,33   0,60%
  • KOMPAS100 1.121   3,73   0,33%
  • LQ45 884   -2,86   -0,32%
  • ISSI 222   1,85   0,84%
  • IDX30 455   -2,30   -0,50%
  • IDXHIDIV20 549   -4,66   -0,84%
  • IDX80 128   0,06   0,05%
  • IDXV30 138   -1,30   -0,94%
  • IDXQ30 152   -0,90   -0,59%

Kementerian BUMN akan memasukkan profesional ke manajemen Asabri


Jumat, 24 Januari 2020 / 07:11 WIB
Kementerian BUMN akan memasukkan profesional ke manajemen Asabri
ILUSTRASI. Kantor dan pelayanan PT ASABRI (Persero) di Jakarta. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berkonsultasi dengan menteri pertahanan untuk perombakan PT Asabri (Persero).


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kasus investasi yang melibatkan perusahaan asuransi pelat merah masih menjadi perhatian. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berencana merombak jajaran direksi PT Asabri (Persero). Nantinya kementerian akan memasukkan orang profesional masuk ke manajemen Asabri. 

Kementerian BUMN berkonsultasi dengan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto untuk perombakan manajemen ini. “Kami sedang berkoordinasi dan berkonsultasi dengan Menhan,” kata Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga di Jakarta, Kamis (23/1).

Baca Juga: Kementerian BUMN godok skema penggabungan dana pensiun BUMN

Meski demikian, diperkirakan masih ada manajemen yang bertahan untuk mengelola dana prajurit TNI, anggota Polri dan PNS Kementerian Pertahanan.

Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) tengah mengaudit kinerja Asabri hingga tahun anggaran 2019. Tujuan audit tersebut adalah untuk menghitung jumlah kerugian negara serta menemukan kecurangan yang nanti akan digunakan serta ditindaklanjuti oleh aparat penegak hukum.

Baca Juga: Polri tak keberatan kasus dugaan korupsi Asabri ditangani KPK atau Kejagung

Lembaga ini menemukan potensi kerugian Asabri sebesar Rp 16,7 triliun. Perhitungan kerugian tersebut berasal dari kesalahan penempatan investasi Asabri pada dua instrumen investasi yakni saham dan reksadana.

Jika dirinci kerugian investasi reksadana sekitar Rp 6,7 triliun, sedangkan saham Rp 9,7 triliun. Diperkirakan potensi kerugian berpeluang bertambah berdasarkan perkembangan audit investigasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×