Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - Kementerian BUMN mengusulkan setoran dividen bank BUMN 2018 dari laba 2017 mengalami kenaikan. Usulan ini dikemukakan ketika rapat dengar pendapat antara kementerian dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Dalam rapat dengan DPR ini, Kementerian BUMN mengusulkan jumlah setoran dividen bank BUMN 2018 dari laba 2017 sebesar Rp 12,6 triliun. Jumlah ini naik tipis dari realisasi setoran dividen 2016 sebesar Rp 12,42 triliun.
Target setoran dividen bank BUMN ini sedikit lebih tinggi dari rencana awal pemerintah dalam RAPBN 2018 sebesar Rp 10,9 triliun.
Gatot Trihargo, Deputi Bidang Keuangan Kementerian BUMN bilang sebelum menentukan besaran dividen, pemerintah mempertimbangkan terkait rasio kecukupan modal perbankan atau capital adequate ratio (CAR).
"(Rasio kecukupan modal) perbankan dijaga pada angka 20%," kata Gatot Rabu (6/9).
Dalam rapat dengar pendapat antara Kementerian BUMN dengan DPR, masing-masing direktur utama bank BUMN juga menyetujui terkait dividen payout ratio dari dividen 2018.
Bank Mandiri berkomitmen untuk menyetor dividend payout ratio 35% dari laba bersih 2017. BRI sebesar 30% sedangkan BNI dan BTN masing-masing sebesar 25% dan 20%.
Dividen payout ratio Bank BUMN ini mempertimbangkan rasio kecukupan modal (CAR) di level tertentu. Mandiri misalnya menjaga CAR sebesar 19,65%. BRI dan BNI menjaga CAR dilevel 22,53% dan 18,45%. BTN juga akan menjaga CAR diangka 16,79%.
Menurut Gatot usulan dividen inni tergantung dari kinerja masing-masing bank BUMN sampai akhir tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News