Reporter: Astri Kharina Bangun | Editor: Harris Hadinata
JAKARTA. Pendataan kegiatan ekspor-impor bakal dibuat secara online dan real time. Sebagai langkah awal, Kementerian Keuangan (Kemkeu), Bank Indonesia (BI) dan Biro Pusat Statistik (BPS) telah meneken Nota Kesepahaman (MoU) pertukaran data terkait kegiatan ekspor dan impor.
"MoU ini akan sangat memperbaiki akurasi, validitas, dan kecepatan data. Selama ini sudah ada tapi sifatnya masih manual," ungkap Gubernur BI Darmin Nasution, Rabu (10/8).
Bagi BI, MoU ini akan sangat membantu untuk meningkatkan akurasi dan kecepatan dalam menerbitkan data neraca pembayaran dan aspek moneter lain. Tapi Darmin belum dapat memastikan kapan akses data ekspor impor secara online dan real time akan bisa diterapkan di seluruh Indonesia.
Yang jelas ketiga instansi tadi akan bersinergi dan berintegrasi untuk mempercepat rencana tersebut. "Saat ini belum seluruhnya terhubung. Kami harapkan nantinya data-data dari daerah-daerah terpencil dan terpelosok akan diterima lebih cepat," ujar Darmin.
Menteri Keuangan Agus Martowardojo menambahkan pihaknya menyambut baik MoU tersebut. Ketiga instansi dapat melakukan rekonsiliasi data terkait ekspor-impor. "Diharapkan ekpor-impor bukan cuma NPWP-nya yang jelas tapi nilai transaksi data pendukung komoditinya juga lebih akurat," ungkap Agus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News