kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.488.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 15.584   -19,00   -0,12%
  • IDX 7.611   51,06   0,68%
  • KOMPAS100 1.184   10,64   0,91%
  • LQ45 947   8,90   0,95%
  • ISSI 229   1,56   0,69%
  • IDX30 484   3,02   0,63%
  • IDXHIDIV20 582   4,67   0,81%
  • IDX80 135   1,17   0,88%
  • IDXV30 141   0,09   0,07%
  • IDXQ30 161   1,26   0,78%

Kerek Pendapatan, Sejumlah Bank Optimalkan Penjualan Aset Bermasalah


Selasa, 15 Oktober 2024 / 05:15 WIB
Kerek Pendapatan, Sejumlah Bank Optimalkan Penjualan Aset Bermasalah
ILUSTRASI. Petugas menghitung uang pecahan dolar AS di Bank Mandiri, Jakarta, Jumat (11/10/2024). Sejumlah bank di Indonesia semakin gencar mengoptimalkan penjualan aset bermasalah dari kredit debitur yang telah dihapus buku.


Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Noverius Laoli

Direktur Keuangan Bank Raya, Rustarti Suri Pertiwi, menjelaskan bahwa Bank Raya menggunakan berbagai skema untuk mengoptimalkan pendapatan recovery, seperti penyelesaian damai melalui negosiasi dengan nasabah, lelang melalui KPKNL, serta kerja sama dengan pihak ketiga.

"Sampai kuartal III tahun ini, Bank Raya optimis dengan potensi peningkatan pendapatan recovery. Namun, fokus utama tetap pada ekspansi kredit digital secara hati-hati agar kualitas aset tetap terjaga," ujar Tiwi, sapaan akrab Rustarti, kepada Kontan, Senin (14/10).

Bank Raya juga berhasil menjaga kualitas kreditnya, dengan rasio NPL gross menurun dari 4,35% pada kuartal II-2023 menjadi 4,14% di kuartal II-2024.

Baca Juga: Jadi Bank Administrator RDN, Bank Sinarmas Siap Bantu Kerek Jumlah Investor

Sementara rasio NPL nett tetap terjaga di bawah 2%, yakni sekitar 1,8%. Selain itu, Bank Raya menjaga kecukupan pencadangan-nya dengan NPL Coverage di atas 300%, yaitu sebesar 349% pada akhir kuartal II-2024.

Bank BTN dan Bank Raya optimistis langkah-langkah ini akan terus mendukung perbaikan kualitas aset hingga akhir 2024.

Selanjutnya: Menilik Tantangan Permodalan BPD

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES)

[X]
×