Reporter: Umi Kulsum | Editor: Sofyan Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja asuransi jiwa di kuartal kedua 2018 diyakini masih bisa tumbuh kencang kendati ada tantangan di tahun politik. Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) memproyeksikan kinerja masih bisa tumbuh 20% sampai 30%.
Ketua Umum AAJI Hendrisman Rahim menjelaskan, sampai kuartal pertama ini saja premi asuransi jiwa mencapai Rp 52,49 triliun dan mengalami pertumbuhan 23,3% secara year on year (yoy).
"Kami harapkan kuartal kedua lebih positif dibanding awal tahun ini," kata Hendrisman saat konferensi pers kinerja asuransi jiwa di kuartal I-2018, di Rumah AAJI Jakarta, Senin (28/5).
Peningkatan itu akan sejalan dengan semakin bertambahnya minat masyarakat untuk membeli polis asuransi jiwa. Terutama kata dia, generasi saat ini sudah sadar investasi sekaligus ingin memproteksi diri dengan membeli produk unitlink.
Dengan begitu, jumlah nasabah dan total tertanggung juga diharapkan ikut terkerek naik. Kendati memang sampai kuartal pertama 2018, total tertanggung asuransi jiwa mencapai 58,27 juta orang, menurun 1,6% dari posisi sama tahun 2017 59,21 juta orang.
PT BNI Life Insurance juga meyakini bisnis kuartal kedua masih bisa mencetak kinerja lebih baik dibanding kuartal pertama lalu. Plt Direktur Utama BNI Life Geger N. Maulana mengatakan, pihaknya akan terus melakukan peningkatan kualitas dan produktivitas dari tenaga pemasar untuk mengembangkan bisnis.
"Selain itu juga perbaikan layanan dan proses bisnis yang lebih efisien," kata Geger kepada Kontan.co.id, Senin (28/5).
Sekedar tahu, tahun lalu BNI Life mencetak premi Rp 5,7 triliun dan sampai akhir tahun ini diproyeksikan bisnis bisa bertumbuh maksimal 30%. Sedangkan sampai kuartal pertama anak usaha Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk mengantongi premi Rp 1 triliun, turun 23% dibanding periode sama tahun 2017 sebesar Rp 1,3 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News